JAMBI – Ratusan penumpang kemarin terlantar di bandara STS Jambi. Hal ini disebabkan kebijakan maskapai yang mengcancel penerbangan akibat kabut asap berkepanjangan sepanjang hari kemarin.
Setidaknya, tiga pesawat tujuan Jakarta-Jambi, mendarat darurat di Bandara Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, kemarin. Pendaratan darurat dilakukan karena cuaca jelek, jarak pandang di Bandara STS Jambi berada di bawah batas normal. Yaitu hanya 1.100 meter. Tiga pesawat itu diantaranya, Lion Air dan Sriwijaya.
Akibatnya, ratusan penumpang tujuan Jambi-Jarta, hingga pukul 16.00 WIB, terlantar di Bandara STS Jambi.
Manajer Operasional Angkasa Pura II, Aljong mengatakan, hingga pukul 16.00 WIB, baru tiga pesawat yang mendarat dari Jambi-Jakartra. Yaitu pada pukul 10.30 WIB, pukul 13.30 WIB dan terakhir pada pukul 16.00 WIB.
“Ada sekitar 5 sampai 6 pesawat saat ini belum bisa mendarat. Jarak pandang belum normal,” kata Aljong, saat dihubungi harian ini melalui via ponselnya, kemarin. Tiga pesawat itu memang mendarat darurat, itu dikarenakan body-nya agak kecil, sehingga mereka bisa mendarat.
“Penerbangan kita lanjutkan malam hari,” katanya. Akbiat tidak normalnya cuaca pada hari ini (Rabu), Aljong mengakui bahwa penumpang di Angkasa Pura II menumpuk
“Saat ini sudah terjadi penumpukan. Bandara saat ini sudah dipenuhi calon penumpang,” ungkap Aljong.
Lebih lanjut Aljong mengatakan, bagi calon penumpang yang rumahnya dekat dengan bandara, bisa pulang terlebih dahulu, dan nantinya akan dikabari lagi jika jadwal penerbangan sudah pasti bisa dilakukan.
Sejauh ini Alzog mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan penumpang yang menumpuk tersebut bisa diterbangkan. Pasalnya, masih menunggu pesawat bisa mendarat.
“Yang jelas jika memang para penumpang harus diberangkatkan, kita siap melayani hingga malam,” pungkasnya.
Sedangkan untuk pesawat Garuda, hingga pukul 16.00 WIB, kemarin, memang tidak mendarat. Baik itu dari Jakarta-Jambi maupun dari Jambi-Jakarta.
Salah satu penumpang pesawat yang turut terlantar, Ulil Amri menyebutkan, terpaksa menginap di Jakarta pada malam ini. Hal ini disebabkan adanya reschedule ulang penerbangan pesawat yang ditumpangi ke Jambi dari Jakarta.
‘’Yang saya sesalkan penginapan tidak ditanggung,’’ tandasnya.
10 Ribu Masker Dibagikan