Jambi Karate Open Tournament
JAMBI-Ego perguruan sudah selayaknya dikikis. Hal ini penting untuk bisa menelurkan karateka-karateka yang mampu menembus persaingan nasional.
Ketua panitia pengarah Jambi Karate Open Tournament, Purnawarman, kemarin mengatakan memang selama ini ego perguruan masih kental. \"Maka dari itu, kami insan karate di Jambi berharap open turnamen ini bisa mengikis itu,\"jelasnya saat dijumpai di gedung judo di Kotabaru kemarin.
Dia menambahkan bahwa kompetisi ini diharapkan mampu memunculkan karateka-karateka di tingkat perguruan. \"Selama ini belum ada kompetisi yang melibatkan semua perguruan sehingga ego itu terus mengemuka. Itu yang kami harapkan bisa terkikis dengan kegiatan ini,\"katanya berapi-api.
Dan ternyata sambutann insan karate Jambi luar biasa besar. Target awal jumlah peserta pun terlampaui, bahkan hingga dua kali lipat. \"Awalnya kami menargetkan 250 peserta, tapi sampai siang ini (kemarin), jumlah peserta mencapat 500-an orang,\"tandasnya.
Kemarin juga dilakukan penimbangan badan resmi. Sambil melakukan acara timbang badan, panitia terus menerima peserta baru.
Di luar acara kompetisi, panitia juga menggelar penataran wasit juri. Tampil sebagai pemateri, Apriansyah, wasit karate internasional yang dimiliki Jambi.
\"Untuk olahraga tidak terukur seperti karate ini perlu wasit dan juri yang mumpuni. Bahkan pelatihpun seharusnya tahu selukbeluk perwasitannya,\"katanya. Tanpa itu, dikhawatirkan banyak protes pelatih yang tidak ditanggapi wasit juri karena aturannya lain. \"Pelatih juga harus paham,\"tegasnya.
Dari 30 undangan yang disebar, panitia akhirnya mendapatkan 20 peserta penataran wasit juri. Jumlah itu juga dirasa sudah cukup. Apalagi untuk ikut memimpin laga ratusan peserta. Purnawarman menambahkan bahwa hal seperti ini akan terus dibuat agenda tetapnya.
\"Selama ini kompetisi memang sangat kurang sehingga kemampuan atlet tak teruji. Semoga ajang ini bisa menelurkan karateka handal,\"sambungnya.
(tya)