MERANGIN - Kepala Dinas Pertenakan dan Perikanan (Disnakkan) Sarolangun melalui Sekreris Disnakkan, Suparmin, mengaku demi menjaga mendapat kualitas dari daging menjelang Idul Adha, maka Disnakkan menghimbau agar warga untuk mengantisipasi adanya daging glonggongan.
Pasalnya, ‘’Kebutuhan daging untuk dikonsumsi masyarakat Mrangin menjelang Idul Adha kian meningkat. makanya, masyarakat perlu teliti saat membeli daging. Karena tidak menutup kemungkinan daging glonggongan dijual oleh pedagang,’’ katanya.
Dijelaskannya, daging glonggongan ini indikasi banyak mengandung air dan tidak layak untuk dikonsumsi. Dalam prkateknya sapi aatau kerbau diberi minum air secara paksa, sehingga bobot daging meningkat dari sebelumnya. ini sering ditemukan dipasaran menjelang hari raya.
‘’Aada beberapa ciri-cirinya, daging basah cenderung berair, warna daging merah pucat, dan kondisi daging lembek beraromanya amis, tidak seperti sapi sehat yang memiliki aroma khas. Untuk mengaburkan kadang-kadang dipoles darah untuk merubah warna. Jika daging dijual di pasaran, daging glonggongan tidak digantung, melainkan diletakan diatas meja. Daging ini cepat membusuk,’’ terangnya.
Lebih jauh Suparmin mengatakan, Disnakkan Merangin bekerja sama dengan aparat Satpol PP dan intasi terkait berupaya untuk mencegah peredaran daging glonggongan di pasaran. ‘’Ini dilakukan secara rutin menjelang Hari Raya Idul Adha. Artinya, setiap saat kami akan menggelar razia ke pasar tradisional. Jika ditemukan penjualan daging glonggongan, maka pedagang dilarang berjualan dan bisa saja dibawa ke ranah hukum,’’ pungkasnya.
(bjg)