Pedagang Ketupat di Kota Jambi
JAMBI-Lebaran Idul Adha mendatangkan untung bagi pedagang yang menjajakan pembungkus ketupat yang terbuat dari anyaman daun kelapa (janur, red).
Pasalnya, tradisi makan ketupat di setiap hari besar islam, seperti Idul Adha dan Idul Fitri masih melekat di warga Kota Jambi.
‘’Dengan modal Rp 300 ribu untuk membeli daun kelapa muda, kita bisa dapat untung sampai jutaan,’’ ujar Jaiz, salah seorang pedagang bungkus ketupat di kawasan Beringin, Tehok, Jambi, kemarin.
Menurutnya, untuk besar itu bisa diraupnya dalam waktu dua hari jelang Idul Adha.
‘’Lonjakan pembeli memang 2 hari sebelum Idul Adha, kita sudah mengetahui hal tersebut karena setiap tahun berjualan pembungkus ketupat ini. Jadilah untuk nambah-nambah,’’ katanya.
Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menganyam janur tersebut? Menurut Jaiz membutuhkan waktu selama dua hari. ‘’Capeknya terobati kalau dagangan laku,’’ kelakarnya.
Lalu bagaimana pula dengan harga? ‘’Tidak terlalu mahal Rp 5 ribu saja seikat untuk 10 bungkus ketupat,’’ pungkasnya.
(mg7/mg8)