Lalu, Alwin (35) bin Solihin warga Desa Sukaraja Tajimalela Kecamatan Palas, mengalami luka robek pada bagian muka, kepala bagian belakang dan bagian dada.
Sementara, korban luka-luka yaitu Ipul (33) warga Bandardalam tengah Kecamatan Sidomulyo Lamsel, ia mengalami luka robek pada paha kanan dan luka temak bagian betis kanan.
Selanjutnya, Mukmin (25) warga Desa Sukaratu Kecamatan Kalianda Lamsel, mengalami luka robek tangan kanan dan betis kanan, berikutnya Ramli (51) warga Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda mengalami luka cacak tak beraturan pada punggung dan perut. Ia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moloek (RSUDAM) karena lukanya cukup parah.
Sementara, sekitar delapan rumah warga dirusak dan dibakar. Masing-masing, satu unit jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Lubuk Kecamatan Kalianda, kemudian di Desa Kotadalam Kecamatan Sidomulyo. Serta satu unit rumah di Desa Sidoreno, Kecamatan Sidomulyo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Lampung,bentrok ribuan warga ini buntut dari diganggu dan diusilinya dua gadis yang belakangan diketahui bernama Nurdiyana Dewi (18) warga Desa Agom Kecamatan Kalianda Lamsel dan Emiliya Elisa (17) warga Desa Negeri Pandan Kecamatan Kalianda Lamsel, sekitar pukul 17.00 wib (27/10).
Saat kedua dara itu hendak pulang kerumahnya usai membeli peralatan Make up pada sebeuh minimarket di Desa Patok – Sidoharjo Kecamatan Way Panji. Mereka yang tengah mengendarai kendaraan sepeda motor Honda Revo warna merah BE 3840 EY, tiba-tiba di areal jalan Desa Taman Agung tepatnya dipertengahan sawah, dihadang segerombolan pemuda yang tak dikenal.
Melihat itu, kedua dara itu ketakutan dan akhirnya terjatuh. Sayangnya, melihat kedua wanita itu terjatuh, justru segerombolan pemuda itu mengusilinya.
Mendapat perlakukan tersebut kedua wanita ini meminta pertolongan dengan menjerit. Sayangnya, perlawananan yang dilakukan keduanya tidak berhasil.
Mengetahui hal itu, masyarakat Desa Agom Kecamatan Kalianda berusaha meminta pertanggungjawaban pemuda itu. Namun, karena belum ada penyelesaian, akhirnya warga berang sehingga berujung bentrok.
(dur)