Oleh : Ida Mariyanti, SP
Indonesia adalah negara dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik tingkat kemiskinan di Indonesia sampai dengan Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang (11,96 persen). Hal ini salah satunya disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 lalu. Ditengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah ) bertahan dengan segala kelemahannya.
UMKM adalah jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
UMKM sebagai salah satu bentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) ini banyak kita jumpai dimasyarakat. Ada 5 hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan UMKM yaitu : modal SDM (sumber daya manusia ) berupa keterampilan, kemauan mengambangkan usaha yang kuat, dan jiwa kewirausahaan, modal sosial, sumberdaya alam ( hasil bumi, laut, dll ), sumberdaya fisik berupa alat, material dan bangunan dan sumberdaya keuangan .
Unit Pendampingan Langsung ( UPL ) – IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, yang salah satu tugasnya adalah untuk menumbuh kembangkan Industri Kecil Menengah ( IKM ) dan Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) di Provinsi Jambi. Dimana sejak tahun 2006 Departemen Perindustrian telah menetapkan kebijakan, penguatan program, penguatan pendampingan, penguatan kelembagaan, penguatan sumber daya manusia, penguatan teknologi, perkuatan jejaring kerja, dan perkuatan anggaran.
Dalam perjalanan pendampingan dari UPL _IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, faktor modal merupakan salah satu permasalahan yang kerapkali terjadi di KSM dalam mengembangkan usahanya.
UPL _IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi dalam melaksanakan tugasnya untuk memperkuat jejaring kerja melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan PNPM Mandiri Perkotaan. Terutama dalam bidang penyuluhan, management, peningkatan ketrampilan dan kewirausahaan serta perluasaan pemasaran, dll. Ini sesuai dengan kebutuhan KSM dampingan dari program PPMK – PNPM Mandiri Perkotaan.
Contoh kasus, KSM atau UMKM Limun Cap Pohon Kelapa, yang beralamat jalan Brigjen Katamso Kasang Kota Jambi. KSM ini sudah ada sejak tahun 1986, untuk mengembangan KSM ini pada awalnya diberi bantuan oleh PNPM berupa modal awal pengembangan usaha. Dalam perjalanannya UMKM Limun masih memiliki beberapa kelemahan, seperti keterampilan yang masih terbatas, jiwa kewirausahaan yang belum tumbuh, mutu produk dan kemasan yang masih rendah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menjalain kemitraan antara PNPM Perkotaan dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Perdagangan ( UPL-IKM ) .
PNPM Mandiri Perkotaan sebagai penyedia data masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan ketrampilan, kewirausahaan, pemasaran produk dan jasa, dan lain sebagainya dapat membuat link dengan instansi pemerintah, BUMN, dan swasta.
Diharapkan Kemitraan antara TPL-IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi dan PNPM Mandiri Perkotaan dalam membantu memberikan pendampingan kepada UMKM.KSM yang mendapatkan dana bergulir dari PNPM, dapat dimanfaatkan.
* Petugas PNPM- Mandiri Perkotaan