JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengungkapkan saat ini jumlah warga Balinuraga, Kecamatan Waypanji yang mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung kini menjadi 1596 jiwa. Dari jumlah itu, 368 di antaranya adalah anak-anak.
\"Kita harap pengungsi lambat laun dapat kembali ke pemukiman yang masih layak tinggal,\" ujar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (2/11).
Menurut Boy, untuk menyelesaikan kisruh antarwarga di Lampung Selatan ini secara damai, saat ini sejumlah petinggi Polri telah berada di wilayah tersebut. Di antaranya, asisten Kapolri, Kapolda, bersama jajaran Korem dan Pemda setempat.
\"Upaya pemulihan keamanan terus berjalan. Upaya buka komunikasi penyebab konflik Waypanji. Polda dan semua petinggi masih di sana.
Masih berproses hari ini. Kita harap kondisi lapangan berangsur normal lagi,\" pungkas Boy.
Seperti diketahui ribuan warga mengungsi pascabentrok di Lampung Selatan. Bentrok terjadi antara warga asli Lampung di Desa Agom, Kecamatan Kalianda, dan beberapa desa sekitarnya, serta warga keturunan Bali di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, sejak Sabtu, pekan lalu.
Massa Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga dengan membawa parang, pedang, golok, celurit, bahkan senapan angin. Kabarnya bentrok antar-warga ini berawal ketika pemuda Desa Balinuraga mengganggu dua gadis warga Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor, hingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
Akibat peristiwa ini, ratusan anak-anak terpaksa harus hidup serba kekurangan di tempat pengungsian. Mereka kekurangan pakaian dan makanan yang layak. Kebanyakan para pengungsi saat ini masih membutuhkan selimut dan pakaian, terutama untuk anak-anak.
(flo/jpnn)