MEDAN-Sebanyak 50 buruh pabrik sarung tangan PT Indo Globe di Kawasan Industri Medan (KIM) I terjebak dalam kebakaran. Pabrik terbakar akibat meledaknya sebuah boiler. Akibatnya, 2 orang di antaranya tewas dan 9 lainnya mengalami luka-luka akibat terjebak kobaran api, sedangkan sekitar 39 lainnya lolos dari kobaran api.
Kobaran api mulai membesar, Kamis (1/11) sekira pukul 20.30 WIB. Ketika itu, boiler meledak langsung menyambar bahan baku sarung tangan, yakni karet. Api semakin berkobar, sedangkan armada pemadam kebakaran tak mampu memadamkan api.Pabrik itu terletak di Jalan Ternate; sebelumnya bernama Jalan Sumbawa I. Posisinya paling sudut bersebelahan dengan pabrik elektronik, serta berhadapan dengan gudang keramik. Hingga pukul 01.00 WIB kondisi api belum juga padam. Begitu juga, akses menuju ke KIM I terganggu.
Tak hanya itu, banyaknya warga yang hendak menyaksikan kebakaran membuat akses jalan tol Tanjungmorawa menuju Belawan terganggu. Bahkan, pintu tol tertutup oleh keberadaan warga.
Seorang sopir mobil boks PT Indo Globe, Andrean memaparkan, seperti biasa para buruh sedang melakukan kegiatan. Tapi, secara tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya kobaran api dari mesin boiler di dalam gudang penyimpanan karet. \"Sebelum terbakar sempat terdengar ledakan, kedengarannya dari boiler yang sekarang terbakar. Tidak berapa lama api langsung membesar dan menjalar ke bahan-bahan produksi lainnya,\" ujarnya.
Melihat hal itu, para pekerja berhamburan dan berupaya keluar untuk menyelamatkan diri. Namun secara bersamaan suara ledakan pun mendentum di lokasi yang terbakar, akibatnya para pekerja semakin ketakutan serta terjebak.
Meski upaya pemadaman api telah dilakukan, namun nyala api semakin membesar dan membakar bahan-bahan karet tak jauh dari mesin boiler yang terbakar. Sedangkan petugas keamanan pabrik langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Tak berselang lama 20 unit mobil Dinas P2K Pemko Medan dan 15 unit PT KIM tiba di lokasi.
Terbakarnya gudang yang berada di bagian belakang pabrik membuat petugas pemadam kesulitan dalam melakukan upaya penyemprotan ke arah kobaran api. Tidak hanya itu, ratusan warga yang memadati ruas jalan di lokasi kejadian menyulitkan petugas melakukan upaya evakuasi terhadap para buruh yang terjebak di dalam amukan \"si jago merah\".
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Friyanto yang turun ke lokasi kejadian mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran di PT Indo Globe. \"Kita masih melakukan penyelidikan, untuk jumlah korban kita belum tahu berapa,\" terang Yudi.
Tidak hanya petugas pemadam kebakaran dan aparat kepolisian saja yang turun ke lokasi, sejumlah petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Medan juga tiba untuk mengevakuasi korban. Namun, hingga pukul 01.00, kobaran api belum dapat dipadamkan dan malah makin membesar. Petugas pun tidak mampu berbuat banyak.
Sementara itu, delapan korban luka langsung dievakuasi menuju dua rumah sakit umum di Jalan Yos Sudarso Medan. Tercatat delapan korban dibawa ke RS Mitra Medika dan satu orang di RS Martha Friska (lihat grafis) untuk mendapatkan penanganan medis.
Di RS Mitra Medika, terlihat korban luka bakar dibawa masuk satu per satu dengan dibantu perawat. Dari penuturan Dr Guntur Sitepu yang menangani beberapa pasien korban kebakaran, diketahui ada dua orang yang mengalami luka serius sekitar 60 persen dan harus dirawat di ICU. Sementara enam orang korban lainnya, mengalami luka bakar 15-25 persen dan dua di antaranya dibolehkan pulang dikarenakan lukanya tidak terlalu parah.
\"Tadi saya sama Dr Fanda yang menangani pasien-pasien ini. Ada dua orang korban yang masuk ke ruang ICU karena luka bakarnya cukup parah. Empat orang dirawat inap dan dua orang pulang setelah kami periksa lukanya tidak begitu mengkhawatirkan. Rata-rata banyak yang luka di bagian lengan,\" ujar Guntur.
Jenazah tak Bisa Dikenali.
(far/ram/mag-17)