JAKARTA - PDI Perjuangan akhirnya memutuskan untuk mengusung duet Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki pada Pemilukada Jawa Barat. Keputusan itu merupakan hasil dari rapat selama dua hari berturut-turut sejak Rabu (7/11) yang digelar di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan, khusus rapat kemarin yang dipimpin langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menghasilkan keputusan untuk mengusung Rieke-Teten pada Pemilukada Jabar. \"Keputusan rapat adalah menetapkan Rieke Diah pitaloka sebagai calon gubernur Jawa Barat dan Teten Masduki sebagai calon wakil gubernurnya,\" ujar Tjahjo dalam jumpa pers di DPP PDIP, Kamis (8/11).
Menurutnya, PDIP akan sendirian mengusung duet Rieke-Teten. \"Pasangan ini diusung secara mandiri oleh PDIP, karena suara dan kursi kita di Jawa Barat mencukupi,\" sambung Tjahjo yang juga didampingi Rieke dan Teten.
Menurut Tjahjo, memenangi pertarungan pada Pilgub Jabar memiliki arti penting bagi PDIP. \"Bagi PDIP, Pemilukada Jabar adalah momentum untuk melanjutkan proyek sejatah dan ideologi,\" tegasnya.
Untuk itu, PDIP menginstruksikan kepada kader dan simpatisannya di Jabar untuk penuh mendukung duet Rieke-Teten. \"DPP menginstruksikan kepada deluruh jajaran partai dan simpatisan untuk menyatukan barisan guna menentukan pemimpin Jabar yang lebih baik,\" tegasnya.
Hadir dalam kesempatan sejumlah tokoh dari kalangan akademisi maupun pegiat LSM seperti Andrinof Chaniago, Romo Benny Susetyo, Kuskrido Ambardi dan juga simpatisan Rieke-Teten dari berbagai daerah di Jawa Barat. \"Pasangan Rieke-Teten akan kami daftarkan ke KPU Jabar pada 10 November. Kami berharap doa restu dan dukungan seluruh masyarakat Jabar,\" pungkasnya.
Sementara Rieke maupun Teten merasa lega dengan keputusan DPP PDIP itu. Teten yang awalnya hanya mau menjadi cagub, tak lagi mempersoalkan keputusan yang menetapkan dirinya sebagai cawagub.
Menurut Teten, dirinya bersedia menjadi cawagub karena sudah membuat kesepakatan dengan Rieke untuk tidak sekedar menjadi ban serep. \"Saya sudah sepakat dengan Rieke untuk berbagi peran, sehingga saya sebagai wakil tidak sekedar ban serep,\" kata Teten.
Ditambahkannya, baik dirinya maupun Rieke sudah sudah satu tekad dan visi dalam membangun Jabar. Teten juga menegaskan, soal cagub maupun cawagub jangan sampai dipersoalkan agar duet yang diusung PDIP itu tetep kompak jika nantinya terpilih memimpin Jabar selama lima tahun ke depan.
\"Kita satu paket, satu komitmen dan satu visi untuk Jabar. Kita serahkan posisi satu (cagub) dan dua (cawagub) ke DPP. Ini penting dari awals upaya kita tidak pecah di tengah jalan,\" tegasnya.
Lantas bagaimana dengan posisi Teten yang saat ini sebagai Sekjen Transparency International Indonesia (TII)\" Teten mengatakan, kemarin sore dirinya mengajukan pengunduran diri ke TII. \"Seluruh teman-teman LSM mendukung. Tapi saya harus keluar (dari TII), supaya tetap independen,\" tegasnya.
Sementara Rieke dalam kesempatan sama mengaku cocok berpasangan dengan Teten. \"Mas Teten mengatakan beliau adalah banteng liar yang masuk kandang,\" ucap Rieke.
Meski demikian ditegaskannya pula bahwa masih ada pekerjaan berat guna memenangi Pemilukada Jabar, \"Kita akan bangun koalisi bersama rakyat Jabar,\" pungkasnya
Sementara Maruarar Sirait dari Tim Pemenangan Pilkada Jabar mengaku optimis duet Rieke-Teten bisa diterima rayat Jabar. Menurut Maruarar, tingkat keterpilihan Rieke dengan Wagub Jabar, Dede Yusuf yang disebut-sebut calon kuat juga tak terpaut jauh.
Ara -sapaan Maruarar- menegaskan, dengan kerja keras dan dukungan banyak pihak maka duet Rieke-Teten bisa memenangi Pilgug Jabar. \"Baik Rieke maupun Teten itu pekerja. Mereka juga punya jaringan di bawah. Kita yakin lah,\" katanya.