“Soal pilihan itu kembali kepada individu masing-masing, kalau internal partainya bisa saja ke Nalim, tapi kader di bawah juga punya pilihan dan itu tidak bisa dipaksakan. Kemungkin pecah itu ada,” ujarnya.
Namun dikatakannya, jika partai ingin kadernya solid, para petingginya harus bisa menyakinkan kader di bawah.
“Juga harus dilihat sejauh mana mesin partai itu bergerak untuk meyakinkan kader dan pastinya juga masyarakat di bawah,” tukasnya.
(cas)