GAZA CITY - Seminggu bombardir Israel atas Jalur Gaza telah meluluhlantakkan bangunan pemerintahan dan gudang senjata kaum militan, serta menewaskan 161 warga Palestina. Namun warga Palestina di Gaza justru menyebut pemimpin Hamas bertambah kuat.
Kemarin (22/11) Hamas bersama para pejuang militan yang mengenakan penutup muka, menggelar pawai kemenangan di Jalur Gaza, tepat setelah kesepakatan perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Mesir diberlakukan. Dilansir Washington Post, Jumat (23/11), di tengah parade bendera itu setiap faksi militan di Gaza menyebut kesepakatan gencatan senjata sebagai kejayaan bagi perlawanan Palestina dan era baru bagi persatuan negeri yang kini dikuasai Hamas itu.
Namun kemunculan faksi-faksi militan secara terpisah dalam parade itu telah memunculkan pertanyaan tentang efektifitas gencatan senjata. Hamas memang telah berupaya mengendalikan kelompok sempalan kelimpok ekstrimis dengan menempatkannya di wilayah pantai. Namun masih belum pasti apakah gencatan senjata juga efektif mencegah kelompok-kelompok militan pemilik roket jarak jauh, termasuk kelompok Jihad Islam yang ikut berpartisipasi dalam perundingan gencatan senjata Israel-Palestina di Kairo.
Seiring berlakunya perjanjian gencatan senjata, beberapa pihak bicara tentang antisipasi atas tahap lanjutan dari kesepakatan itu. Hamas berencana menegosiasikan agar Israel mengakhiri blokade atas Jalur Gaza dan memberi wilayah mobilitas yang lebih luas bagi warga Palestina di zona perbatasan. Namun di kawasan perbatasan itu Israel ingin memertahankan haknya menembak warga Palestina yang mendekat dalam jarak 1 mil.
Beberapa warga Palsetina, termasuk kelompok militan dan pejabat pemerintahan, telah memeringatkan bahwa Israel yang telah mencap Hamas sebagai organisasi teroris, kemungkinan bakal melanggar kesepakatan. \"Jika mereka menghormatinya, kami akan menghormatinya,\" kata Juru Bicara Hamas, Ghazi Hamad.
Namun ia ragu Israel bakal memegang janji sesuai kesepakatan gencatan senjata. \"Saya ragu tentang implementasi rencana ini,\" katanya. Ditambahkannya pula, jika ada hal-hal yang tidak diwujudkan oleh Israel maka akan sangat terbuka bagi Hamas untuk melanggar perjanjian itu.
Sementara Israel telah melansir jumlah kerusakan yang ditanggung Palestina akibat delapan hari serangan udara. Pesawat dan kapal perang Israel telah menyasar 1500 lokasi, termasuk 19 lokasi yang diidentifikasikan sebagai pusat komando dan kantor para petinggi Hamas. Israel juga meledakkan 200 terowongan bawah tanah yang biasa digunakan para penyelundup, serta 26 lokasi fasilitas militer dan gudang senjata,
Meski demikian petinggi militer Israel menyebut serangan itu tak membuat Hamas kalah secara militer. \"Mereka masih punya kemampuan signifikan untuk melanjutkan kampanye ini dari sudut pandang militer,\" kata sumber penting di militer Israel.
(ara/jpnn)