Banyak Guru Gaptek, TIK Dipastikan Terkendala

Rabu 28-11-2012,00:00 WIB

JAKARTA - Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kurikulum baru yang rencananya mulai diberlakukan 2013 mendatang dikhawatirkan bakan menemui kendala. Pasalnya, masih banyak guru di Daerah gagap teknologi (Gaptek).

Kepala Pusat pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan SDM Pendidik dan Penjamin Mutu Pendidikan, Unifa Rosyidin, mengklaim bahwa 95 persen daerah sudah terjangkau oleh teknologi internet. \"Kita kerjasama dengan Kemkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informasi) dan Pemda untuk lebih mendorong mereka (guru) menggunakan teknologi. Sudah ada 95 persen daerah terjangkau teknologi,\" kata Unifa kepada JPNN, Selasa (27/11) di Jakarta.

Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) diketahui 50 kabupaten/kota belum melaksanakan UKG secara online, hal ini menurut Unifa, bukan karena daerah tersebut tidak siap elektrisitinya, melainkan karena mereka lebih meyiapkan diri. \"Tinggal 5 persen yang belum terjangkau teknologi, makanya ini akan diperluas,\" kata Unifa.

Mengenai hasil penelitian tentang kemampuan guru menggunakan teknologi, pihaknya mengaku penelitian itu bukan kapasitas Pusat pengembangan profesi. Namun berdasarkan kajian dari sejumlah Perguruan Tinggi, pada umumnya guru SD di daerah masih gaptek.

\"Bukan tugas pokok kami (soal penelitian), tapi dari teman-teman di perguruan tinggi menyebutkan, pada umumnya, guru-guru sekolah dasar di daerah-daerah memang masih belum mengenal teknologi,\" ujar Unifa, tanpa menyebutkan secara detail hasil penelitian tersebut.

Persoalan ini menurutnya menjadi salah satu alasan mengapa Kemdikbud melaksanakan UKG. Sebab, melalui UKG secara online, penilaian kinerja guru secara Online, akan memaksa guru menyukai dan menguasai teknologi, terutama internet.

\"(Teknologi) ini satu kebutuhan, kita mulai dengan uji kompeensi guru online. Guru yang tadinya tidak terpikir punya komputer akhirnya beli komputer. Jadi harus ada program sistemik yang mendorong mereka gunakan teknologi,\" jelas Unifa Rosyidin.

(fat/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait