2013, BLBU Gratis Dihapuskan

Jumat 30-11-2012,00:00 WIB

MUARABULIAN – Program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) yang diberikan pemerintah kepada petani secara gratis, resmi dihapuskan. Karena Tahun 2013 program BLBU  akan dialihkan menjadi program bantuan subsidi benih bagi para petani, hal tersebut Sesuai kebijakan pemerintah pusat.

‘’Program BLBU mulai tahun 2013 tidak ada lagi, tapi dialihkan menjadi bantuan subsidi benih,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Batanghari, Hayatul Islami, saat dikonfirmasi wartawan di gedung DPRD Batanghari.

Dikatakannya, Tahun 2013 petani akan dibebani biaya, kalau ingin menggunakan benih unggul yang disediakan pemerintah. ‘’Tiap kilogram benih unggul nantinya akan dikenakan biaya sebesar Rp 2.100. di pasaran, harga benih unggul itu mencapai Rp 7 ribu rupiah perkilo,’’ jelasnya.

Dikatakannya, nilai yang dibebankan kepada petani tidak akan menyulitkan. Karena nilai subsidi yang ditanggung pemerintah masih jauh lebih tinggi dari beban yang ditanggung petani. ‘’Saya kira program subsidi ini tidak akan menyulitkan. Harga Rp. 2100 perkilo sudah sangat wajar,’’ ucapnya.

Terkait stok benih unggul bersubsidi, sambungnya, tidak akan ada masalah. Pemkab Batanghari sudah menggangarkan dana yang cukup di APBD 2013. Benih unggul yang dianggarkan itu untuk luasan sawah 3500 hektar. ‘’Satu hektar sawah butuh 25 Kg benih padi, dan kami siapkan benih untuk 3500 hektar sawah. Kalau dirincikan, Pemkab Batanghari menyiapkan 87.500 ton untuk benih padi saja. Dananya cukup besar, yakni mencapai angka Rp. 612 juta,’’ bebernya.

Areal persawahan di Batanghari, katanya, sebenarnya cukup luas. Hanya saja Batanghari belum bisa mencapai target swasembada beras hingga tahun 2012. Produksi beras Batanghari tercatat masih kurang 23 ribu ton per tahun untuk mencapai target itu.

Namun Hayatul yakin target berswasembada beras akan mampu dicapai dalam dua tahun ke depan. Apalagi, saat ini program pencetakan sawah rutin digalakkan melalui dana APBN. Dana pemerintah pusat itu telah terasa di Batanghari dengan bertambahnya sawah baru seluas 300 hektar. ‘’Sebenarnya pemerintah pusat menawarkan dana untuk pencetakan sawah seribu hektar, cuman kita hanya menyanggupi 300 hektar,’’ katanya.

Program pencetakan sawah dari pemerintah pusat ini, harapnya, bisa rutin digulirkan ke Batanghari. Mengingat, lahan tidur yang terdapat di Batanghari masih cukup luas, yaki mencapai sembilan ribu hektar. ‘’Lahan ini intens kami upayakan jadikan lahan produktif,’’ tegasnya.

(cr6)

Tags :
Kategori :

Terkait