Bareskrim Akan Periksa Fani Secara Mendalam

Kamis 06-12-2012,00:00 WIB

JAKARTA---Kasus cerai kilat Bupati Garut  Aceng Fikri tampaknya bakal panjang. Penyidik Bareskrim Polri memastikan akan mengusut kasus ini. Laporan Fani juga tidak akan dilimpahkan ke Polda Jawa Barat.  \"Kejadian perkara memang di Garut, namun laporan di Bareskrim, karena itu akan ditangani sesuai tempat pelaporan,\" ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya kemarin (05/12).

                Fani sudah melaporkan kasusnya ke Bareskrim Polri Senin lalu. Belakangan, giliran bupati Aceng yang merasa tidak terima dan akan melaporkan balik Fani ke polisi.

                Menurut Boy, kasus ini  tetap akan diproses oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri. \"Hari Senin lalu sudah ditanya oleh penyidik kita, dari polwan, yang bersangkutan mantap untuk melanjutkan kasusnya,\" katanya.

                Unit PPA di Bareskrim selama ini juga mempunyai psikolog yang mendampingi korban atau pelapor yang trauma. \"Dalam kasus ini penyidiknya juga wanita, untuk menjaga kondisi psikologis yang bersangkutan (Fani, red),\" kata mantan Kapolres Pasuruan Jawa Timur itu.

                  Pasal yang dijeratkan pada Aceng, menurut Boy, adalah terkait perbuatan pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan,  dan dugaan penipuan, yang masing-masing diatur dalam pasal 310, 335, dan 378 KUHP. \"Tentu akan  dilakukan dulu penelaahan terkait unsur pidana yang dipersangkakan, dan penyidik dalam taraf mempersiapkan proses administrasi penyelidikan,\"katanya.

      Boy menuturkan pula, setelah ini penyidik akan mengawali dengan penyelidikan, pendalaman materi isi laporan, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi untuk melengkapi dalam rangka pengumpulan alat bukti. \"Tentu Fani akan diperiksa lagi, nanti akan dites juga secara kejiwaan apakah ada semacam trauma atau tidak. Itu menentukan penyidikan berikutnya,\" katanya.

      Aceng Fikri menikahi Fani Oktora, wanita berusia 18 tahun pada 16 Juli lalu, selang empat hari kemudian Fani dicerai melalui sms. Kasus ini mencuat ke publik pekan lalu setelah mediasi keluarga Fani dan Aceng mengalami jalan buntu.

(rdl)

Tags :
Kategori :

Terkait