MUARASABAK – Terendamnya puluhan hektar lahan pertanian di Tanjab Timur, yang diakibatkan musibah banjir pasang. Dinas Pertanian (Dispertan) Tanjab Timur malahan lepas tangan dan tidak akan memberikan ganti rugi terhadap lahan fuso (gagal panen).
‘’Kalau dari Dispertan gak ada ganti rugi. Ganti rugi biasanya dari Kesbangpolinmas,’’ ujar Kadis Pertanian Tanjab Timur, Ahmad Maushul, belum lama ini.
Namun pihaknya masih optimis bahwa banjir tahun ini tidak akan berdampak sama sekali terhadap hasil panen petani. Karena kata Maushul, banjir ini bukan banjir tetap melainkan banjir pasang-surut.
‘’Banjir pasang tidak akan berpengaruh terhadap hasil panen, kecuali jika pucuk tanaman padi itu ikut terendam. Kalau sekarang kan banjir tidak sampai ke pucuk tanaman padi. Kalau pun pucuk itu terendam dalam hitungan hingga sepuluh hari, saya rasa itu tidak akan berpengaruh dengan hasil panen nanti,’’ terangnya.
Ditanya jumlah areal pertanian Tanjb Timur yang terendam banjir, ia mengatakan hingga hari ini pihaknya belum mendapat laporan tertulis soal keluhan petani akan banjir tersebut. ‘’Hingga saat ini kami belum menerima laporan tertulis, soal lahan pertanian yang terendam banjir,’’ bebernya.
Terpisah Mukhrom, petani yang berdomisili di Desa Rawasari Kecamatan Berbak, mengatakan areal petanian miliknya yang seluas dua hektar, saat ini telah terendam, meskipun banjir tersebut tidak sampai ke pucuk tanaman padi.
‘’Memang kalau dibilang fuso sih enggak, tapi akibat banjir itu sawah saya banyak ditumbuhi rumput liar. ini tentu berdampak dengan hasil panen nanti,’’ ujarnya.
Mengenai adanya penurunan hasil panen, Muhkrom tidak dapat memperkirakannnya. ‘’Kalau itu saya tidak bisa memperkirakannya, sekarang hanya pasrah saja,’’ paparya.
Hal senada juga dikatakan petani lainnya, Kusnadi. Parahnya lagi areal pertanian Kusnadi seluas 1,5 hektar telah berubah bak lautan saat pasang tiba.
‘’Kalau saya lebih parah lagi, sawah saya itu kalau pasang berubah jadi lautan, tidak kelihatan lagi pucuk tanaman padinya. Kalau tidak ada ganti rugi ya mau diapakan, saya hanya cuma bisa berdoa mudah-mudahan masih ada padi yang bisa dipanen,’’ akunya.
Terpisah, Kaban Kesbangpol Linmas, M Taher, dikonfirmasi mengenai adanya bantuan bagi petani yang mengalami fuso, ia pun langsung membantahnya. Karena pihaknya hanya melakukan evakuasi bencana saja. ‘’Kalau masalah bantuan bagi padi yang fuso itu bukan kewenangan kami,’’ pungkas Taher.
(yos)