JAKARTA- Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto memaparkan bahwa pengembangan tanaman Porang ke depan akan menjanjikan. Meskipun dalam membudidayakan tanaman Porang, diakui Bambang membutuhkan investasi awal yang tinggi. Namun porang berbiaya rendah pasca panen di tahun ketiga.
“Porang ditanam sekali, bisa diproduksi terus menurus. Investasi awal cukup mahal, karena perlu tanah yang agak gembur. Butuh Rp 15,4 juta per hektar di tahun pertama, tahun ke dua butuh Rp 6,29 juta, dan tahun ke tiga butuh Rp 10,07 juta,” ujar Bambang saat rapat dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (29/1).
Untuk tahap awal terkait penanaman tahun pertama, Bambang menyebutkan untuk menghasilkan 11792 ton Porang diperlukan biaya Rp33 miliar untuk tahap awal penanaman. “Jumlah total produksi 11792 ton, nilainya Rp 33 miliar,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Dahlan bahkan sempat meminta penjelasan terkait tingkat pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR) yang belum sempat dihitung dari bisnis tanaman ini. Akhirnya setelah dihitung-hitung oleh pihak Perhutani, tingkat IRR dari bisnis tanaman Porang sangat baik. “IRR-nya 54 persen, itu bisnisnya tutup mata aja bisa jalan. IRR 20 persen itu sudah jadi rebutan. Apakah ini perlu didiskusikan? Berarti nggak perlu ya. Bank manapun pasti akan rebutan untuk membiayai,\" tutup Dahlan.
(jpnn)