JAMBI- Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2012, berdasarkan data yang di peroleh dari Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Jambi sebesar 91, 12 persen.
Dari jumlah itu, penyaluran pupuk urea bersubsidi paling rendah. \"Realisasi penyaluran pupuk tahun 2012 secara keseluruhan sebesar 91, 12 persen. Memang urea realisasi penyalurannya paling rendah,\" jelas Karo Ekbang Henrizal.
Menurutnya, faktor alam yang menghalangi petani untuk bercocok tanam menjadi salah satu faktor pemicu rendahnya realisasi penyaluran pupuk urea ini. Contohnya saja, katanya, di Kabupaten Kerinci, petani tak bisa bercocok tanam karena musim kemarau yang. Hal itu membuat, pupuk urea yang digunakan untuk penanaman padi jadi terhambat.
\"Musim kering kemarin itu mempengaruhi. Sehingga, penerapannya penyalurannya agak rendah. Sementara petani tak bisa menanam karena musim panas. Sehingga, pupuk ini banyak yang tak terpakai dan terserap penyalurannya,\" tukasnya.
Sementara itu, untuk alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2013 ini, menurutnya, jumlahnya sama besarnya dengan tahun sebelumnya. \"SK pupuk sudah ada. Jumlahnya dengan tahun kemaren sama saja. Sementara satuan harga eceran tertinggi sudah ditetapkan berdasarkan Pergub nomor 47 tahun 2012 tentang kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi pupuk bersubsidi,\" ungkapnya.
Ditegaskannya, SK ini sudah ditindak lanjuti kepada pemerintah Kabupaten dan Kota se Provinsi Jambi sejak 15 Januari lalu. Sehingga, saat ini, pemerintah daerah harus menindak lanjuti SK itu kepada seluruh petani yang ada di daerahnya. \"Pemerintah Kabupaten dan Kota tinggal menindak lanjuti kepada petani dengan menyesaikan RDKK,\" tukasnya.
(wsn)