KERINCI - Rusaknya jembatan Lubuk Sahab di Desa Pulau Sangkar masih dimanfaatkan oleh oknum warga untuk melakukan pungutan liar (Pungli).
Salah seorang penumpang travel menuju ke Jambi, Adianto mengaku terhambat perjalanannya menuju ke Jambi karena rusaknya jembatan Lubuk Sahab. “Mobil yang kita tumpangi terpaksa antri berjam-jam,” katanya.
Tidak hanya itu sopir travel juga diharuskan membayar uang sebesar Rp 5 ribu kepada oknum warga untuk melewati jembatan itu. “Jembatan itu kan tinggal rangka besinya saja, jadi ditaruh papan oleh oknum warga. Untuk melewati jembatan itu harus bayar uang,” sebutnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Kerinci tahun 2013 ini telah menganggarkan pembangunan Jembatan Lubuk Sahab tersebut di APBD tahun 2013 ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Untung Yasril beberapa waktu lalu membenarkan bahwa rusaknya Jembatan Lubuk Sahab memberi peluang oknum masyarakat melakukan aksi premanisme. Terkait perbaikan jalan tersebut pihaknya telah menganggarkan dananya di APBD tahun 2013 ini.
(dik)