\"Daerah rata-rata takut mengumumkan hasil QA karena khawatir didemo honorer K1. Ini terkait dengan perbedaan hasil pengumuman verifikasi dan validasi (verval) tahap satu yang diumumkan BKN. Jadi misalnya ada instansi A lulus verval pertama, begitu QA malah tidak lulus,\" jelas Petrus.
Dengan banyaknya usulan daerah yang belum masuk itu, BKN terpaksa memperpanjang lagi waktu pemberkasan. Hanya saja para honorer K1 ini diminta tidak mengejar-ngejar BKN karena kelambanan ada di daerah.
\"Daerah sebaiknya secepatnya mengumumkan hasil QA-nya agar honorer K1 bisa menyiapkan seluruh berkasnya. Kalau daerah menahan lebih lama, ini akan menimbulkan masalah baru lagi,\" tandasnya.
(Esy/jpnn)