JEDDAH - Menyaksikan kisruh dalam internal partainya, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun tidak tinggal diam. Di tengah padatnya acara kunjungan kenegaraan diserta ibadah umroh di tanah suci, SBY menyempatkan diri menggelar konferensi pers untuk menyikapi persoalan yang terjadi dalam partai Demokrat. Dalam jumpa pers yang berlangsung di Jeddah, kemarin, SBY menegaskan pihaknya akan segera turun tangan untuk menyelamatkan Partai Demokrat yang citranya makin merosot akibat sejumlah dugaan kasus korupsi yang melibatkan kader Demokrat.
SBY memastikan, pihaknya juga akan menyampaikan solusi terkait sejumlah persoalan di tubuh partai, usai melakukan ibadah Umroh di Mekkah kemarin dan berziarah ke makam Nabi Muhammad di Madinah pada hari ini. \"Saya akan memohon petunjuk Allah agar saya dituntun dalam mengambil keputusan yang baik untuk menyelamatkan PD, tentu solusi yang akan saya pilih nanti tentu benar-benar rasional. Semua itu bisa terlaksana setelah mendapat ridho dari Allah SWT, \"ujarnya.
Menyoal sejumlah kasus korupsi yang melibatkan kader Demokrat, orang nomor satu di tanah air itu mengakui banyaknya tudingan yang muncul di masyarakat, mengakibatkan kemerosotan di tubuh partai pimpinannya tersebut. Namun, dia meyakini, kemerosotan partai Demokrat bisa dijelaskan. \"Banyak pandangan-pandangan seperti itu, banyaknya sangkaan, atau tuduhan yang akhirnya memang menimbulkan kemerosotan yang luar biasa terhadap elektabilitas Demokrat karena media, khususnya media tertentu, memberitakannya secara terus menerus. Saya sendiri, sebagai orang yang barangkali lebih matang di dunia politik, menilai, kemerosotan PD itu bisa dijelaskan, explainable, \"tegasnya.
Terkait penyelesaian kasus yang melibatkan para petinggi Demokrat, SBY menekankan pihaknya masih mempercayai kredibilitas KPK sebagai lembaga anti korupsi. Meski begitu, dia juga memahami jika ada beberapa kader yang mempertanyakan langkah KPK yang seolah-olah memperlambat penanganan kasus-kasus tersebut. \"Saya yakin, pastilah KPK yang menjadi andalan kita semua dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga tidak tebang pilih,\"ujar dia.
Karena itu, secara tegas, Presiden berusia 63 tahun itu meminta KPK untuk segera menuntaskan kasus-kasus yang menimpa kader Demokrat. Pihaknya ingin proses hukum dilakukan dengan tuntas dan transparan. \"Kalau salah ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah, kami juga ingin tahu kalau itu tidak salah. Termasuk Ketum PD Anas Urbaningrum yang juga diperiksa dan dicitrakan publik secara luas di tanah air sebagai bersalah atau terlibat korupsi ini, meskipun KPK belum menentukan hasil pemeriksaan,\"imbuh dia.
(Ken)