Fasilitas Dianggap Kurang

Jumat 08-02-2013,00:00 WIB

Mahasiswa Demo Pertanyakan Status PGMIPABI

JAMBI- Puluhan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Pendidikan Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bertaraf Internasional (PGMIPABI) Univeritas Jambi (Unja) melakukan aksi demo. Aksi ini mereka lakukan untuk mempertanyakan status dari prodi tersebut.

            Dalam releasenya, mahasiswa menerangkan, apa yang mereka dapatkan selama melakukan studi di prodi tersebut tak sesuai dengan hak yang seharusnya diterima. Menurut mahasiswa, seharusnya mereka mendapatkan pelajaran tambahan karena itu yang membedakan mahasiswa PGMIPABI dengan mahasiswa reguler lainnya.

            Berbagai fasilitas yang dijanjikan, menurut mereka juga tak kunjung dilengkapi. Seperti fasilitas ICT, peningkatan TOEFEL, fasilitas praktikum dan perpustakaan khusus. Padahal, menurut Wasril Tanjung, Presiden Mahasiswa Unja pihaknya sudah melakukan pembayaran sesuai dengan yang telah diwajibkan universitas.

“Kami meminta transparansi dana yang kami bayar sebanyak Rp 2, 8 juta kemana perginya. Sementara fasilitas sampai sekarang tak sesuai. Kenapa kami dapatkan fasilitas yang sama dengan mahasiswa regular yang hanya membayar Rp 800 ribu. Kalau begitu apa beda kami dengan yang regular,” katanya.

Disamping itu, mereka juga mendesak agar rektor mencopot Damris, yang saat ini menjabat sebagai ketua pengelola PGMIPABI diganti. Pasalnya, mereka menilai, pengelola PGMIPABI saat ini tidak memiliki kompetensi dalam mengelola prodi tersebut. Menurut Wasril, mahasiswa prodi tersebut sudah berulang kali melakukan audiensi dengan Ketua pengelola PGMIPABI. “Ketua PGMIPABI hanya berjanji untuk pengadaan fasilitas. Akan tetapi, realisasinya hingga sekarang belum ada.

Mahasiswa juga mempertanyakan bagaimana nasib mereka ke depan setelah lulus dari studinya. Sebab, MK sudah menghapuskan RSBI. “Ini kami lakukan untuk meminta kejelasan masa depan PGMIPABI yang berstatus internasional yang menurut keputusan MK sudah di hapus. Kami minta kejelasan bagaimana nantinya kami tamat, kami mau ngajar kemana, “ ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unja, Aulia Tasman, dalam kesempatan itu memberikan beberapa penjelasan kepada mahasiswa yang melakukan aksi. Dijelaskannya, mengenai status bertaraf internasional di PGMIPABI, tak ada pengaruhnya dengan penghapusan RSBI. “Itu tidak berpengaruh setelah anda tamat, anda bisa menggunakan ijazah anda untuk menjadi pegawai negeri, “ kata Aulia Tasman kepada mahasiswa.

Sementara itu, soal fasilitas, Aulia menjanjikan akan mengadakannya dalam waktu dekat. Dia berjanji, akan mengusahakan untuk melengkapi fasilitas PGMIPABI pada Maret tahun ini. “Mengenai fasilitas yang anda minta, itu sekarang sedang kami upayakan dan mudah-mudahan bulan Maret mendatang bisa diluncurkan, “ sebutnya dalam kesempatan itu.

(cr7)

Tags :
Kategori :

Terkait