MERANGIN - Ratusan warga Desa Rasau menggelar aksi pagar betis di halaman SMPN 16 Merangin, Sabtu (9/2) kemarin. Aksi ini bertepatan dengan kunjungan Bupati Merangin, Nalim, ke Desa Rasau dalam kegiatan senam bersama seluruh siswa di kawasan Kecamatan Renah Pamenang.
Aksi itu disikapi dengan penghalangan penurunan spanduk camat, kades dan Pemkab Merangin yang terpasang dipagar SMPN 16 sejak Selasa (5/2) lalu. Isi spanduk bertuliskan penolakan terhadap pergantian kepala SMPN 16.
Menurut Tokoh Masyarakat Desa Rasau, Muhammad, aksi pagar betis ini merupakan bentuk solidaritas warga terhadap pergantian kepala SMPN 16 yang dinilai warga tidak objektif, sehingga memicu pertanyaan besar di masyarakat.
‘’Ratusan warga yang berkumpul sejak pagi ini bertujuan mempertanyakan kenapa ada pelengseran kepala SMPN 16 Merangin, sementara kinerja kepsek selama ini baik dan juga periode masa jabatan belum habis,’’ jelasnya.
Muhammad mengaku, semula camat, kades bahkan dari Pemkab sendiri meminta agar spanduk diturunkan karena dinilai mengganggu kegiatan senam. Namun warga bersikeras tidak boleh menurunkannya sebelum persoalan pergantian kepala SMPN 16 diselesaikan.
Setelah diadakan musyawarah singkat antara Bupati Merangin dan beberapa tokoh masyarakat, akhirnya spanduk diturunkan tim dari Polsek Renah Pembarap dan kegiatan senam bersama dilanjutkan sementara warga langsung membubarkan diri.
‘’Kami digiring ke mobil dinas bupati. Di situ kami bermusyawarah, dan bupati sendiri mengatakan permasalahan ini akan langsung ditanganinya. Setelah puas kami langsung memberikan pengarahan kepada warga untuk membubarkan diri,’’ bebernya seraya menginformasikan, bahwa masayarakat berjanji jika permasalahan tidak terselesaikan, mereka akan mengadakan aksi ke Bangko.
(bjg)