JAMBI- Berapa jumlah kuota BBM bersubsidi untuk Provinsi Jambi, hingga saat ini belum diketahui. Hal ini ditegaskan langsung oleh Arief Wahyu, Sales Representatif BBM Pertamina Jambi, kepada harian ini. \"Angkanya belum tahu kita. Karena kita belum dapat angka itu dari BPH Migas,\" katanya.
Namun, dirinya menegaskan, secara keseluruhan, stok BBM Jambi dalam kondisi aman. Bahkan, dirinya menguraikan, ketahanan stok BBM yang ada di Pertamina mencapai beberapa hari mendatang. \"Kondisi itu stok terus bertambah, misalnya premium itu kondisinya ada 3 kapal lagi yang ngantre mau bongkar muatan. Untuk solar tiap 3 hari sekali stok selalu datang. Jadi memang ada rencananya. Misal posisi sekian harus sudah masuk stok lagi. Perkiraan tanggal sekian ya direncanaklan kapalnya masuk,\" tegasnya.
Sementara itu, ditannya soal tolak ukur pemberian jatah BBM per-SPBU, diterangkannya, pemberian jatah itu berdasarkan lokasi SPBU. \"Jatah tiap SPBU berbeda. Hanya saja kita buat rata-rata. Misal Kota Jambi dapat sekian jatah kuotanya, ya tinggal dibagi saja tiap SPBU. Satu SPBU itu rata-rata dapat 20 KL Premium dan 16 KL solar, itu rata-rata di Kota,\" sebutnya.
Untuk jumlah SPBU di Kota Jambi saja, dikatakannya, hingga mencapai 20 SPBU. \"Tolak ukur pemberian jatahnya lokasi strategis, ramai atau tidak kan itu menjadi pilihan konsumen,\" tambahnya.
Ditanya soal keuntungan tiap SPBU, diakuinya, pihaknya tak berhak untuk tahu. \"itu kita tidak pantau karena beda manajemen. Yg jelas kita tahu minyak dia sekian, bisa disalurkan tidak,\" tukasnya.
Kuota BBM 2013, hingga saat ini memang tak diketahui. Sementara jatah BBM unrtuk 2012, disebutkannya, 450.000 KL premium dan solar 320.000 KL solar. \"2013 ini apakah bertambah atau dari sebelumnya atau berkurang,\" tandasnya.
Sementara itu, Tarmizi, pihak Hiswana Migas yang ditemui harian ini beberapa waktu lalu menyebutkan, dari 20 SPBU dalam Kota Jambi, hanya SPBU di Sijenjang yang menyediakan Solar non subsidi. \"Di Jambi baru 1 SPBU yang menyediakan BBM non subsidi. Baru yang di sijenjang saja. Jadi, kendaraan industri harus mengisi BBM disana,\" tegasnya.
(wsn)