JAMBI- Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) meminta masyarakat untuk memelihara hutan yang ada di wilayahnya. Sebab, hutan menjadi paru-paru dunia yang tentunya merupakan daerah resapan bagi Jambi. Sehingga, menjadi salah satu upaya yang bisa mengurangi resiko banjir.
Hal itu disampaikannya kepada sejumlah wartawan saat menggelar jumpa pers menjelaskan mengenai lepasnya pulau berhala, Sabtu (23/2) sore lalu. “Yang paling penting untuk mengatasi banjir adalah bagaimana kita bisa memelihara daerah atas (hulu, red), seperti Batang Asai, daerah atas Merangin, daerah Taman Nasional Kerinci Seblat yang harus dijaga, karena itu resapan air kita,” tegasnya.
Dirinya juga mengaku, tak memungkiri dengan adanya pemberian izin eksploraso batubara di sejumlah daerah, menjadi salah satu penyebab banjir. Akan tetapi, dirinya mengaku, izin yang dikeluarkan untuk batubara sudah dilengkapi dengan izin lainnya, seperti amdal.
“Namun perlu pengawasan penerapan amdal itu disana. Apakah ada pengawasan atau tidak. Namun yang terpenting sekali lagi, di daerah yang dilakukan kegiatan eksplorasi jangan lupa menanam. Artinya harus direhabilitasi sesuai amdal yang sudah diberikan,” tegasnya.
Dijelaskannya, informasi terakhir yang didapatkannya, tinggi muka air sungai Batanghari di angka 14, 30 meter dengan kondisi siaga III. Dijelaskannya, banjir memang sudah menjadi langganan menimpa Provinsi Jambi. Dalam 2 sampai 3 tahun, menurutnya, Jambi pasti dilanda oleh banjir. “Jadi tak heran lagi,” ungkapnya.
Ditanya soal distribusi obat-obatan ke daerah yang terkena banjir? Disebutkannya, pihaknya terus melakukan distribusi obat-obatan. Dia berjanji akan terus memantau apa saja yang terjadi di tengah masyarakat pasca banjir nantinya. Termasuk berbagai jenis penyakit yang akan menyerang masyarakat.
Sementara itu, diketahui, di salah satu pengungsian di Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, MCK menjadi salah satu keluhan dari para pengungsi. Pasalnya, untuk dari posko yang didiami oleh sebanyak 145 KK, MCK yang disediakan hanya 1 unit saja. Sehingga, hal itu membuat warga yang mengungsi di posko itu merasa tak nyaman.
Tekait hal ini, dia mengaku akan segera melakukan tindakan untuk mengecek ke lapangan. Sebab, dia mengaku baru saja mendengar mengenai adanya keluhan ini. “Saya baru dengar kabar ini nanti akan segera ditindak lanjuti,” pungkasnya.
(wsn)