Berhala, Catatan Hitam Sejarah Jambi

Senin 25-02-2013,00:00 WIB
Oleh:

Keempat, batu sandungan politik HBA. Setelah persoalan batu bara yang tak berujung karena HBA tidak cukup tenaga untuk bargaining dengan pengusaha batu bara, kini prahara Pulau Berhala melanda. Tidak bisa dipungkiri bahwa kegagalan ini pasti akan berdampak terhadap elektabilitas HBA pada periode selanjutnya (jika HBA masih berniat melajutkan kekuasaannya). HBA akan membayar mahal  kekecewaan masyarakat Jambi dengan ‘hilangnya’ pulau ini. Masyarakat sudah sangat cerdas untuk melihat kredebilitas para pemimpinnya. Memang Jambi sedang mendambakan pemimpin yang berani ‘berdarah-darah’ untuk mengambil resiko memperjuangkan rakyatnya. HBA harus selalu diingatkan bahwa catatan-catatan kegagalan seperti ini benar-benar menjadi batu sandungan politik yang sangat berarti.

 

Akhirnya, palu MK sudah diketok, Pulau Berhala telah berpindah tangan, HBA telah minta maaf, dan rakyat telah ‘dipaksa’ legowo. Pulau Berhala baru saja menjadi saksi bisu bagaimana kinerja pemimpin di negeri Jambi ini. Mudah-mudahan para generasi selanjutnya tidak begitu kecewa menyaksikan deburan ombak dan lambaian niur melambai di depan mata tapi bukan milik mereka. Inilah potongan catatan hitam sejarah Jambi. Semoga almarhum Datuk Paduka Berhala juga legowo menerima kenyataan ini, amin.

 

Akademisi dan Pengamat Sosial Jambi

Tags :
Kategori :

Terkait