Unit Pengolahan Ikan (UPI) Talang Duku Beroperasi
JAMBI-Persoalan over produksi yang sering menyebabkan jatuhnya harga ikan patin sepertinya tidak akan terjadi lagi. Pasalnya, Unit Pengolahan Ikan (UPI) Talang Duku, Muarojambi sudah resmi beroperasi.
Bahkan, menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, H Saifuddin, petani ikan di Jambi yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Patin Jambi (AP2J) sudah sepakat harga Ikan Patin akan dibeli UPI seharga Rp 11 ribu/kilogram dalam kondisi ikan hidup.
\'Kesepakatan atau MoU itu telah diteken di depan Dirjen Pengolahan dan Dirjen Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, di sela-sela rakornas program kelautan dan perikanan pada 21 Februari 2012, lalu,\' ungkapnya usai kegiatan sinkronisasi rencana, program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Jambi tahun 2013 di Hotel Abadi, Rabu (27/2), kemarin.
Antara UPI dan petani ikan, katanya, juga sudah memliki kesepatan dan syarat-syarat untuk kategori ikan yang bisa dibeli UPI. Misalnya ukuran ikan minimal harus 700 gram, kemudian sampai di UPI harus hidup. \'Dengan demikian bisa diolah UPI menjadi Fillet.
Untuk saat ini, sambungnya, pembelian setiap harinya baru mencapai 300 kilogram sesuai kapasitas produksi di awal. Namun secara bertahap akan dinaikkan menjadi 500 kilogram perhari dan hingga pada kapasitas maksimal 5 ton ikan pehari.
‘’Di bulan Maret 2013 mendatang UPI Talang Duku itu rencananya akan dilaunching oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Cicip Syarif Sutarjo ketika melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi,’’ sebutnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Setjen Kementrian Kelautan Perikanan, Nilanto Prabowo mengatakan, nantinya UPI akan menyerap daging Ikan Patin Jambi dari petani untuk dibuat fillet.
Sedangkan sisa produk fillet tadi berupa tulang, kulit, sirip, kepala dan lainnya masih bisa dimanfaatkan untuk pembuatan tepung ikan dan produk lainnya.
‘’Kita berharap kedepannya harga produk sampingan berupa tepung ikan itu bisa lebih bagus dari produksi pokoknya atau dagingnya,’’ jelasnya.
Dia juga menuturkan sejauh ini dari pemantauan Kementrian Kelautan dan Perikanan terhadap program-program di Provinsi Jambi sudah berjalan dengan baik. Terutama kawasan-kawasan budidaya ikan atau kawasan minapolitan. \'Alokasi anggaran dari pemerintah pusat atau APBN untuk Provinsi Jambi cukup bagus, terutama untuk perikanan budidaya seperti di kawasan-kawasan minapolitasn,\' ungkapnya.
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Fachrori Umar, mengatakan, Provinsi Jambi memiliki potensi suber daya perikanan yang besar baik untuk pengembangan perikanan tangkap di laut dan di perairan umum. \'Terlebih lagi potensi untuk pengembangan budidaya perikanan, dengan panjang sungai 1.740 KM, Potensi lahan tambak 18.000 Ha, Potensi lahan marginal 100.700 Ha dan Luas Perairan Umum 115.000 Ha, serta potensi kawasan pesisir Provinsi Jambi sebesar ± 210 KM yang salah satunya dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari,\' kata Wagub.
(wsn)