Pilihan Prodi Ditambah Jadi Tiga Alternatif
JAKARTA - Gelaran ujian tulis masuk perguruan tinggi negeri atau SBM PTN (seleksi bersama masuk PTN) resmi diluncurkan tadi malam. Sebanyak 110 ribu kursi mahasiswa baru diperebutkan lewat saringan ini.
Ketua pantia SBM PTN Akhmaloka mengatakan, ada sejumlah ketentuan baru dalam ujian tulis ini. Diantaranya adalah, pelamar program IPA dan IPS saat ini diperbolehkan memilih tiga program studi (prodi) yang berbeda. \"Kalau tahun lalu, yang boleh memilih tiga prodi itu hanya untuk program ujian campuran saja,\" katanya.
Pria yang juga rektor ITB itu menuturkan, biaya pendaftaran SMB PTN ini dipatok sebesar Rp 175 ribu per pelamar untuk program ujian IPA dan IPS. Sedangkan untuk program ujian campuran, biaya pendaftaran dipatok Rp 200 ribu. (jadwal rangkaian SBM PTN lihat grafis)
Akhmaloka menjelaskan perhitungan kasar kursi mahasiswa baru yang diperebutkan dalam SBM PTN ini mencapai 110 ribu kursi. Dengan asumsi pendaftar melebihi 500 ribu orang saja, berarti setiap pelamar SBM PTN wajib mengalahkan empat sampai lima peserta lainnya.
Seluruh kursi mahasiswa baru ini terdapat di 62 PTN di bawah Kemendikbud dan beberapa lagi di Kementerian Agama (Kemenag). Ujian SBM PTN ini juga bisa diikuti lulusan ujian nasional (unas) 2011 dan 2012 lalu. Selain itu, pendaftar SBM PTN ini tidak terikat dengan pengisian di PDSS (pangkalan data sekolah dan siswa).
Mendikbud Mohammad Nuh menyambut baik gelaran SBM PTN ini. Dia mengatakan Kemendikbud sedang merancang penetapan uang kuliah tunggal (UKT) untuk setiap PTN. \"Jadi sebelum memilih kampus mana yang dituju, pelamar sudah tahu biaya kuliah di kampus tersebut,\" ujar menteri asal Surabaya itu.
Mantan rektor ITS itu mengatakan jika UKT ini akan dilansir bulan depan. \"Pendaftaran SBM PTN ini kan baru dibuka Mei, jadi ada kesempatan bagi masyarakat untuk melihat biaya di kampus yang akan dituju,\" tandasnya.
Nuh juga berharap kuota kursi di PTN bisa digenjot lebih banyak lagi. Caranya adalah dengan menekan potensi mahasiswa lulus lebih dari delapan semester. \"Mahasiswa-mahasiswa kerak itu jika bisa dibantu cepat lulus, kursinya bisa diisi adik angkatan yang baru,\" papar Nuh.
Dia berjanji akan memberikan insentif kepada PTN yang mampu mendorong produktifitas kelulusan mahasiswanya. Sebaliknya kampus dengan jumlah mahasiswa \"abadi\" akan diberi hukuman dengan dipangkas subsidinya.
(wan)