MUARASABAK - Belum sempat dibagikan, bantuan etalase Disperindag Tanjab Timur sudah menuai masalah. Pasalnya bantuan yang seharusnya diperuntukan bagi eks penambang pompong di Kecamatan Sabak Timur, malahan terindikasi sang calon penerima bantuan berasal bukan dari eks penambang pompong di Kecamatan Sabak Timur.
Camat Sabak Timur, M Idris ketika dikonfirmasi kemarin (25/3) membantah bahwa calon penerima etalase berasal dari luar penembang pompong. \"Sesuai hasil rapat saya tidak berkenan penerima bantuan dari luar penambang pompong,\" tegas Idris.
Menurutnya kewenangan mengatur penerima bantuan sepenuhnya dimiliki Disperindag. Pihaknya sudah barang tentu memprioritaskan penerima bantuan dari warga Kecamatan Sabak Timur khususnya warga Kelurahan Sabak Ulu dan Ilir yang mayoritas penambang pompong. \"Kami tidak usulkan penerima dari luar penambang pomong. Kalau ada data orang luar, yang masukan siapa?\" katanya balik bertanya.
Sementara Kadis Perindag Tanjab Timur, Ibnu Hayat, berkilah data-data penerima pompong bukan pihak Disperindaglah yang membuat. Melainkan data-data penerima bantuan berasal dari usulan Lurah dan Camat. \"Barang juga belum sampai. Nanti kalau barang sampai baru didata ulang,\" jelasnya.
Seleksi ulang penerima bantuan, lanjutnya sangat diperlukan untuk menghindari penerima bantuan berasal dari luar Kecamatan Sabak Timur. \"Saya tahu siapa penambang pompong di Sabak Timur. Warga Sabak Timur pun saya tahu,\" bebernya.
Terpisah, anggota DPRD Tanjab Timur, mengatakan tidak tepatnya bantuan ini sebelumya telah disampaikan sewaktu Musrenbang Kecamatan yang dihadiri beberapa orang anggota dewan dan seluruh perwakilan SKPD. \"Diminta kepada dinas terkait untuk merubah calon penerima. Karena mayoritas para pompong berasal dari Kelurahan Sabak Ulu dan Ilir, ditambah masyarakat Kampung Singkep Kecamatan Sabak Barat,\" tegasnya.
Secara lisan, akunya, ia sudah disampaikan kepada Kadis Perindag untuk penerima bantuan. Namun ketika itu jawab kadis data penerima bantuan dari lurah dan camat. \"Saya tidak ingin lurah dan camat yang menjadi sasaran kesalahan. Tidak mungkin lurah dan camat menyampaikan data di luar yang bukan penambang pompon. Saya minta dinas terkait jangan sampai ada permasalahan di kemudian hari. Karena ini sudah menjadi janji Pemkab yang disampaikan Wabup bahwa Pemkab memprioritaskan bantuan kepada eks penambang pompong yang terkena dampak adanya Jembatan Muara Sabak,\" tegasnya.
Dari data yang diterima wartawan Jambi Ekspres, 20 etalase yang bakal dibagikan, ternyata hanya tiga eks penambang pompong yang berasal dari Kelurahan Sabak Ulu, sedangkan sisanya berasal dari luar Kelurahan Sabak Ulu dan Ilir. Yang mayoritas penerima bukan bantuan bukan berasal dari eks penambang pompong dari Kelurahan Sabak Ulu dan Ilir. Seperti dari Kota Harapan, Siau Dalam, Lambur, Lambur II dan Simbur Naik.
(yos)