DENPASAR - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bergerak cepat. Sehari setelah terpilih sebagai dalam kongres luar biasa (KLB), kemarin SBY langsung mengisi pengurus inti partai.
Tiga kader senior ditunjuk untuk menempati posisi-posisi setrategis. Mereka adalah Syarif Hasan yang ditempatkan sebagai ketua harian, E.E. Mangindaan menjadi ketua harian dewan pembina, dan Marzuki Alie menjabat wakil ketua majelis tinggi (sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum). Merekalah yang sehari-hari bertugas mengendalikan partai.
Berdasar komposisi tersebut, empat tokoh utama yang mengisi pos-pos penting di partai itu merangkap jabatan di pemerintahan. Padahal, sebelum KLB sempat didengung-dengungkan bahwa ketua umum tidak boleh rangkap jabatan.
SBY yang memegang empat jabatan puncak di partai, yakni ketua umum, ketua dewan pembina, ketua majelis tinggi, dan ketua dewan kehormatan, adalan presiden RI. Sedangkan, Syarif Hasan menjabat menteri koperasi dan UKM, E.E. Mangindaan menjadi menteri perhubungan, dan Marzuki Alie sebagai ketua DPR.
SBY menyatakan, penunjukan tiga kader senior tersebut adalah lanjutan dari hasil dan proses politik di KLB yang ditutup pada Sabtu lalu (30/3). \"Tugas-tugas kepartaian, termasuk manajemen orang dan kegiatan sehari-hari, telah saya mandatkan dan tugaskan untuk dipimpin dan dikoordinasikan oleh pejabat inti tersebut,\" ujar SBY dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, kemarin (31/3).
Dia berharap, dengan ditunjuknya tiga kader senior tersebut, PD sudah bisa bekerja sesuai dengan peran, tugas, dan fungsi masing-masing. Dengan demikian, lanjut SBY, dirinya bisa tetap menjalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan hingga masa jabatannya berakhir 2014.
Marzuki yang ditunjuk sebagai wakil ketua majelis tinggi menegaskan, hasil KLB yang menempatkan SBY sebagai ketua umum dan tiga orang sebagai pelaksana tugas harian merupakan jalan keluar terbaik untuk kondisi partai saat ini. Dia menjamin bahwa tidak ada penggusuran terhadap kelompok-kelompok tertentu.
\"\"Saya bilang tidak pernah ada faksi,\" ujar Marzuki kemarin.\"Termasuk saat upaya penataan yang segera dilakukan formatur di bawah pimpinan SBY beberapa hari ke depan.
Sesuai dengan hasil KLB, SBY sebagai ketua umum terpilih juga diberi mandat menata organisasi. Termasuk mengubah susunan pengurus partai yang dirasa perlu.\"Marzuki mengibaratkan seperti susunan batu yang tidak simetris, penataan yang akan dilakukan tersebut sekadar membuat bangunan menjadi simetris kembali. \"Prinsipnya, sepanjang mau bekerja sama membesarkan partai, ya mari, tidak ada penggusuran,\" tandasnya.
\" Karena itu, dia mengimbau semua\"kader untuk tidak terlalu khawatir akan tergusur. Termasuk mereka yang selama ini berada di barisan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum. \"Kalau berpikirnya soal gusur-menggusur saja, itu orang yang tidak tahu demokrasi,\" sindirnya.
\" Terkait dengan penunjukan tiga nama tersebut, kubu Anas menyatakan menerima. Mereka memberikan sinyal tidak akan mengambil langkah perlawanan.
Ketua Divisi Pembinaan Organisasi DPP PD Michael Wattimena yang dikenal dekat dengan Anas mengatakan, posisi Ketum yang diduduki SBY dan sejumlah posisi baru yang diisi oleh tokoh-tokoh penting partai tetap merupakan modal kuat menyambut Pemilu 2014.\" \"Ini the dream team bagi Partai Demokrat. Pak SBY dengan bantuan dari Pak Syarief, Pak Mangindaan, dan Pak Marzuki akan menjadi penggerak partai untuk bangkit kembali,\" kata Michael Wattimena di Hotel Grand Inna kemarin.
Sementara itu, Syarif Hasan yang ditunjuk sebagai ketua harian mengungkapkan, tugas dirinya ialah melaksanakan tugas ketua umum yang seharusnya dijalankan setiap hari. \"Jadi implementasi dari kebijakan yang digariskan majelis tinggi dan ketua umum itu dilaksanakan oleh ketua harian sehari-hari,\" imbuhnya.
\" Pada kesempatan yang sama, Syarif juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri dari jabatan menteri koperasi dan UKM. Sebab, mantan ketua Fraksi PD di DPR itu merasa yakin mampu membagi waktu dan perhatiannya antara tugas sebagai menteri dan ketua harian partai.
Penegasan itu sebenarnya berseberangan dengan statemen yang kerap dilontarkan Syarif sebelumnya. Dalam sejumlah kesempatan, dia meminta ketua DPP harus fokus melaksanakan tugas partai dan tidak rangkap jabatan. \"Yang penting kita bisa bagi waktu. Apalagi, di PD saya dibantu wakil ketua umum dan Sekjen,\" kilahnya.