MUARASABAK - Bantuan dari Dirjen Cipta Karya sebesar Rp 40 Milyar, ternyata belum memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang bermukim di Tanjab Timur. Menurut Bupati Kabupaten Tanjab Timur, Zumi Zola Zulkifli, dibutuhkan dana senilai Rp 200 Milyar. \"Tapi kami memang membutuhkan dana dari Dirjen,\" ujar Zola belum lama ini.
Dikatakannya, bila Pemkab membebankan penyediaan air bersih menggunakan APBD. Tentu akan memberatkan Pemkab. Karena masih banyak kebutuhan selain air bersih di Tanjab Timur. \"Tapi disatu sisi air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat,\" katanya.
Diakuinya, dengan adanya bantuan dari Pemerintah Pusat ini, sangat disambut baik oleh Pemkab. Karena setidaknya dapat mengurangi beban Pemkab dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat. \"Saya sudah minta kepada dinas terkait untuk persiapkan ini,\" jelasnya.
Bantuan yang telah diberikan Pemerintah Pusat, sudah selayaknya dipergunakan bagi masyarakat banyak. \"Jangan sampai dana turun kita tidak siap,\" tegasnya.
Sebelumnya Kadis PU Tanjab Timur, Mahmulis, mengatakan pihaknya telah menyampaikan permohonan bantuan kepada Dirjen Cipta Karya melalui Direktorat PAM, beberapa waktu lalu. Hasilnya, Pemerintah pusat merespon positif dengan dialokasikannya dana APBN sebesar Rp 40 Miliar. Sebagai tindak lanjut, Dirjen Cipta Karya juga telah menurunkan tim survei untuk melakukan peninjauan secara langsung ke lapangan. Hasil survei itulah nantinya yang menjadi dasar penetapan bentuk kerjasama dan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Selanjutnya setelah diputuskan bentuk kerjasama barulah dibuat Memorandum Of Understanding (MoU) mengenai operasional dan perawatan.
\"Pemerintah Pusat ingin program pembangunan yang dilakukan dapat sinkron dengan program Kabupaten, makanya dilakukan survei terlebih dahulu sehingga nantinya kerjasama ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,\" pungkas Mahmulis.
(yos)