Sejumlah Rumah dan Gereja Rusak
JAYAPURA- Dua warga Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara dilaporkan meninggal dunia akibat terkubur longsor, yang merupakan dampak dari gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter yang pusatnya di Kabupaten Tolikara, Sabtu (6/4) sekira pukul 13.45 WIT.
Bupati Tolikara Usman Wanimbo saat memberikan keterangan pers di Swisbelhotel Jayapura, Minggu (7/4) kemarin mengatakan data sementara yang telah terimanya, ada dua korban meninggal dunia, dan ada juga warga yang mengalami luka berat, serta ada rumah warga dan gereja yang rusak.
Mereka yang dilaporkan meninggal dunia adalah Jefron Wenda (10 tahun) dan Roni Wenda (17 tahun). Keduanya tinggal di Kampung Telagembui, Distrik Kembu. Kedua korban ini meninggal dunia saat berada di kebunnya. Saat gempa, tiba-tiba terjadi longsor dan langsung menimbun keduanya.
\"Kedua anak ini adalah anak Yatim, mereka sementara sedang ke kebun untuk memanen kol, ternyata gempa dan longsor menghantam keduanya. Jefron jasadnya sudah didapat, sementara yang satunya masih tertimbun tanah,\" jelasnya didampingi Ketua Sinode GIDI di Tanah Papua Pdt.Lipiyus Biniluk.
Kata Usman, setelah pihaknya mendapat informasi terkait gempa di Kabupatennya, dirinya bersama dengan Ketua Gereja Injili di Tanah Papua (GIDI) Pdt. Lipius Beneluk, Minggu (7/4)pagi, menelusuri Kabupaten Tolikara menggunakan helikopter milik missionaris untuk melihat warga di sana.
\"Kami sementara masih menghimpun data, untuk sementara dua yang meninggal dunia. Sedangkan distrik dan kampung yang lainnya mengalami kerusakan rumah, bahkan ada gereja yang rusak juga,tapi data selengkapnya masih kami himpun,\" terangnya.
Lanjutnya, sementara informasi yang diperoleh dari Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, ada beberapa orang yang juga menjadi korban dari gempa. Kurang lebih tiga orang yang mengalami luka berat, dan sementara ini sedang dirawat di rumah sakit di Tolikara.
\"Kami mohon dukungan doa, dan mohon dukungan material, terutama makanan, untuk membantu masyarakat di sana, karena kebun mereka semuanya terkena longsor,\" jelasnya.
Usman menambahkan, sebagai langkah cepat yang dilakukan untuk membantu masyarakat di sana, pihaknya sementara sedang mengutus tim yang baru saja membantu longsor di Tolikara belum lama ini. Mereka ini disiapkan untuk kembali lagi ke distrik dan kampung membantu masyarakat di sana.
\"Saya sudah bicara dengan ketua tim yang baru saja membantu korban longsor di Tolikara sebelumnya. Mereka siap kembali membantu masyarakat di sana,\" tukasnya.
Ditambahkan oleh Usman, Kabupaten Tolikara merupakan lokasi yang sering menjadi langganan gempa. Oleh sebab itu pihaknya dalam membangun kabupaten Tolikara akan memanfaatkan para ahli gempa dan kontruksi, sehingga pembangunan bisa tahan terhadap gempa.
\"Kami juga pada tahun 2013 ini sudah membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah, karena Tolikara sering terjadi bencana,\" pungkasnya.
Untuk diketahui, gempa 7,2 SR yang berpusat di Tolikara itu juga dirasakan hingga ke Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Mimika dan beberapa kabupaten lainnya di Papua. Goyangan akibat gempa yang cukup kencang itu membuat warga berlarian keluar rumah. Termasuk masyarakat yang sedang ada kegiatan di beberapa hotel di Kota Jayapura juga berlarian keluar hotel. Setelah situasi tenang, masyarakatpun kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak korban luka maupun meninggal dunia, selain di Kabupaten Tolikara itu.
(cak)