KERINCI – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kerinci menerima empat pengaduan terkait dengan diumumkannya nama–nama honorer katagori dua yang bekerja dilingkup Pemkab Kerinci.
Evron Edison, Kepala BKD Kerinci mengatakan, laporan yang masuk tersebut langsung dikembalikan kepada SKPD dan juga UPTD dimana tenaga honor tersebut bekerja.
“Yang mengeluarkan SK honorer itukan kepala sekolah untuk guru, dan SKPD bagi yang honor di SKPD, BKD hanya merekap, sejauh memang itu bisa dipertanggungjawabkan silahkan dilaporkan,” ujarnya.
Pengaduan yang masuk ke BKD kata Evron ada dua macam, ada yang melaporkan secara pribadi ada juga laporan dari LSM. Dan semua sudah ditindak lanjut, yakni disampaikan kepada SKPD terkait karena mereka yang mengeluarkan SK, kalau keselahan di BKD sangat kekcil sekali karena BKD hanya merekap.
Terkait adanya tenaga honorer yang berpindah-pindah tempat bekerja, Evron mengatakan bahwa pindah tidak ada masalah jangan sampai berhenti saja.
“Karena bunyi dalam aturan tidak boleh terputus-putus, misalnya tahun ini honorer tahun depan berhenti, ini yang tidak boleh,” cetusnya.
Dia menyebutkan kalau kepala sekolah atau dinas terkait mengatakan tenaga honorer yang masuk database tidak ada honor lagi, maka tentu saja akan dicoret. Sementara kalau kepala sekolah atau dinas terkait mengatakan benar ada honorer dan dibuatkan surat pernyataan diatas materai enam ribu, maka yang bertanggung jawab adalah yang megeluarkan SK.
“Hasil uji publik ini akan disampaikan ke Menpan dan BKN, kalau memang ada yang tidak sesuai tetap dilaporkan, yang mencoret nantinya di BKN sebagai mana hasil uji publik ini. Setelah ini akan diumumkan kembali nama-namanya, dan ini bisa saja berkurang atau bertambah,” jelasnya.
Mengenai berapa formasi yang akan diterima dari honorer kategori dua untuk Kerinci, Evron menjelaskan secara nasional kebutuhan pegawai tahun 2013 ini 150 ribu dan akan diambil dari Kategori dua dan tes umum.
Ia juga mengingatkan kepada tenaga honorer kategori dua untuk tidak percaya dengan calo yang mengaku bisa meluluskan menjadi CPNS, karena tes CPNS ini proyek nasional dan tidak bisa dibantu. “Ini proyek nasional, jadi yang menentukan dipusat,” pungkasnya.
(dik)