Rating A, Outlook Garuda Stabil

Jumat 12-04-2013,00:00 WIB

JAKARTA-Perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk lagi-lagi mendapatkan apresiasi dunia internasional. Salah satunya, Fitch Ratings yang memberikan perseroan berkode perdagangan GIAA tersebut peringkat National Long-Term A (idn) dengan outlook stabil.

Kepala Analis PT Fitch Ratings Indonesia Erlin Salim mengatakan, ranking yang disematkan kepada GIAA tersebut, menggambarkan kepemimpinan pasar GIAA di industri full service carrier (FSC) di Indonesia. \"Brand layanan premium Garuda terus dilanjutkan untuk mendukung posisi pasar perseroan dalam jangka menengah,\" ungkapnya kemarin (11/4).

Erlin menerangkan,  posisi brand premium pada kelas FSC tersebut juga turut mendukung bisnis GIAA yang saat ini masuk pada pasar low cost carrier (LCC). Disebutkan, FSC mengerek potensi pertumbuhan anak perusahaan GIAA yakni PT Citilink Indonesia (Citilink). \"Perpaduan bisnis antara GIAA dan Citilink tersebut membentuk penguasaan pangsa pasar (market share) domestik mencapai 28,2 persen pada akhir 2012,\" paparnya.

Kendati demikian, Fitch melihat masih adanya kendala likuiditas terhadap GIAA, yang dapat menjadi penghambat rating. Posisi rendahnya likuiditas Garuda diukur oleh dana tunai dan unencumbered assets atau unsecured debt ratio. Lantaran itu, GIAA diharapkan dapat melakukan peningkatan dan diversifikasi terhadap akses pendanaannya. Dengan saat ini menjadi perusahaan publik dan ter-listing di pasar modal, menurut Erlin, menjadi sumber yang signifikan untuk menambah akses likuiditas tambahan terhadap korporasi.

Untuk meningkatkan keyakinan investor terhadap saham GIAA, saat ini perseroan pun memperbaiki parameter operasional penerbangan, yang diindikasikan dengan membaiknya load factor, perbaikan terhadap efisiensi operasional dan kinerja tepat waktu, hingga perbaikan dengan peremajaan armada menjadi rata-rata berumur 5,8 tahun pada akhir 2012 dari 11,5 tahun pada 2006. \"Perbaikan tersebut turut mendukung peringkat. Karena leverage operasional GIAA yang cukup tinggi, dan posisi likuiditas menjadi kendala Perseroan,\" terangnya.

Sebagai tambahan, kinerja GIAA cukup moncer tahun lalu. Laba komprehensif perseroan meningkat 100 persen, dari USD 72 ,7 juta pada 2011 menjadi USD 145 ,4 juta pada 2012. GIAA juga berhasil membukukan pendapatan operasi USD 3,47 miliar, naik 12,1 persen dibanding 2011 sebesar USD 3 ,09 miliar. Laba operasi  juga meningkat 82 persen dari USD 92,3 juta pada tahun 2011 menjadi USD 168 ,1 juta pada tahun 2012, dan laba bersih meningkat 72,6 persen dari USD 64,2 juta dollar di tahun 2011 menjadi USD 110,8 juta pada tahun 2012.

\"Peningkatan kinerja keuangan tersebut berhasil dicapai berkat ekspansi operasional perusahaan melalui Program Quantum Leap 2011-2015, antara lain melalui penambahan rute dan frekuensi penerbangan,\" kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

(gal)

Tags :
Kategori :

Terkait