PERNYATAAN Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang menyatakan, posisi Jambi terjepit atau bangkit berbuah manis. Pejabat provinsi Jambi tertantang untuk bergerak cepat memajukan daerah ini. Agar Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini tidak lagi terjepit.
Berbagai program pro rakyatpun dijalankan. Infrastruktur menjadi prioritas utama daerah yang dipimpin oleh Gubernur, H Hasan Basri Agus ini. Dua tahun pemerintahannya, infrastruktur Jambi sudah semakin baik.
Tahun 2012, dari panjang jalan 1.504,96 KM yang kondisi baik 33%, kondisi sedang 40,76%, kondisi rusak sedang 17,35%, dan 8,54% kondisi rusak berat. Bandingkan dengan tahun 2010, dari 1.480,51 KM panjang jalan di Provinsi Jambi, hanya 26,5% yang kondisinya baik.
Bidang pendidikan juga menggeliat demikian baik. Dari 80.642 jiwa penduduk Provinsi Jambi berusia 15 hingga 59 tahun masih buta aksara, saat sudah menurun tajam. Begitupun dengan angka partipasi kasar juga sudah naik.
Selain itu, dibawah kepemimpinan HBA- Fachrori Umar ini, pemprov Jambi juga menjalankan program Samisake. Dalam program ini, masing-masing kecamatan mendapat anggaran program kerja sebesar rp. 889,148 juta.
Dalam program ini ada dua kegiatan yang pengelolaannya dilaksanakan oleh pemerintah Jambi, yaitu kegiatan Pelayanan Rujukan Kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Masyarakat Provinsi (Jamkesmasprov) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.642 miliar rupiah yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan kegiatan pelatihan tenaga kerja yang dikelola oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Sedangkan anggaran kedua kegiatan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan anggaran Program Samisake secara keseluruhan. Sehingga secara total anggaran Samisake tahun 2012 berjumlah Rp 813,419 miliar atau setara dengan Rp. 1,029 miliar untuk 81 kecamatan di Provinsi Jambi.
Sedangkan tingkat realisasi sebesar 93,33 persen dari total anggaran sebesar 72,021 miliar rupiah terdapat sisa dana yang tidak ditransfer untuk dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar Rp. 2,4 miliar dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar Rp. 2,4 miliar rupiah. Untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur disebabkan karena kesalahan penganggaran untuk kegiatan beasiswa dan UMKM yang seharusnya dianggarkan pada DPKAD akan tetapi dianggarkan pada SKPD kecamatan.
‘’Sementara untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pencairan tahap II baru dilaksanakan pada bulan Desember. Sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan transfer untuk tahap III,’’ ungkap Wakil Gubernur, H Fachrori Umar baru-baru ini.
Dengan berbagai program yang dijalankan ini, pemprov telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jambi. Dimana tahun 2010 dan tahun 2011, pertumbuhan ekonomi merupakan yang tertinggi di Sumatera (tahun 2010 7,3%, tahun 2011 8,5%) dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2012, di tengah anjloknya pasaran komoditi unggulan Provinsi Jambi (karet, sawit, dan batubara), pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi masih melambung tinggi, yakni 8,1% (sampai triwulan III 2012), yang bahkan melampaui prediksi para pengamat pada kisaran 7 sampai 7,4%. Selain itu, tahun 2012, investasi bertumbuh mencapai 11,5% diatas nasional 10,8%
Pertumbuhan ekonomi yang baik ini, juga berimplikasi kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dimana dari Rp 686 Miliar di tahun 2010, meningkat menjadi Rp 995 Miliar di tahun 2012. Peningkatan PAD ini juga berimplikasi kepada peningkatan APBD Provinsi Jambi.
APBD Provinsi Jambi mengalami kenaikan yang sangat tajam. Pada tahun 2010, APBD Provinsi Jambi Rp. 1,4 triliun; tahun 2011 Rp1,8 triliun; tahun 2012 Rp. 2,2 triliun, dan tahun 2013 mencapai Rp. 2,7 triliun.
Memang, di satu sisi, APBD dengan nominal Rp. 2,7 triliun bukan merupakan jumlah yang besar untuk mengurusi wilayah dengan luas 53.435 Km2, namun di sisi lain, kenaikan APBD dari Rp1,4 triliun menjadi Rp. 2,7 triliun dalam kurun waktu sekitar tiga tahun patut diapresiasi.
Dengan berbagai keberhasilan ini, Gubernur Jambi tetap merendah. Dalam suatu kesempatan dia menyatakan, banyak keberhasilan yang dicapai dan ada juga yang belum. Maka di tahun 2013 ini bisa disempurnakan dan Jambi EMAS 2015 akan bisa terwujud. “Dengan menginstrospeksi diri, apa saja yang telah dilakukan di tahun-tahun yang lalu, dan jika ada kegagalan atau ada yang kurang baik, ditahun depan kita bertekad untuk dapat terus berjuang agar bisa meraih apa yang di cita-citakan, “ ungkap Gubernur.
Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jambi DR. H. Hadri Hasan mengatakan, sebagai tokoh masyarakat dirinya merasakan ada banyak kemajuan dan perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan pasangan Gubernur-Wagub, Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori Umar.