Rebut Suara, Andalkan Jurkamnas

Senin 03-06-2013,00:00 WIB

Selain itu, katanya, kadang kala kampanye juga bisa menjadi kontra produktif kalau tidak dikelola dengan baik. Misalnya, terjadi keributan, orang janji mau dijemput tapi tidak jadi dijemput.

“Orang bisa antipati, yang salah tim suksesnya tapi yang kena itu kandidatnya. Kadang hal-hal teknis di lapangan bisa berpengaruh terhadap pasangan calon. Ini sudah banyak contohnya, banyak yang datang tapi banyak juga yang kecewa,” tukasnya.

Dikatakannya, banyak atau sedikitnya masyarakat yang datang juga tidak bisa menjadi ukuran. Karena orang yang datang ini bisa saja besoknya datang lagi ke kampanye kandidat lain.

Untuk itu, lanjutnya,  selain dengan melakukan kampanye akbar menghadirkan jurkamnas bahkan artis, akan lebih efektiv kampanye dengan cara melakukan blusukan.

“Level orang suka dan tidak suka itu beda-beda. Level ini harus dicermati betul mana yang paling tinggi tingkat kesukaan orang terhadap cara berkampanye,” katanya.

Pengamat Politik Jambi lainnya, Nasuhaidi mengatakan, kampanye dengan menurunkan jurkamnas ini tidak terlalu efektiv. Karena pemilih rasional itu bisa menghitung sendiri dan bisa mempelajari siapa yang bagus untuk dipilih.

Jurkamnas akan mempunyai pengaruh jika bisa menjadi kemistri bagi pemilih di Kota Jambi. sebaliknya, kalau jurkamnasnya tidak punya daya tarik tidak akan berpengaruh.

“Masyarakat sebetulnya juga bukan melihat juru kampanyenya. Lebih kepada calon itu sendiri, tapi bisa saja dikemas untuk meyakinkan masyarakat. Pengaruhnya ada tapi tidak terlalu signifikan tergantung kepada karisma jurkamnas itu sendiri,” ujar Nasuhaidi.

Ia mencontohkan seperti gaya kepemimpinan Jokowi. Gaya Jokowi ini bisa mempengaruhi psikologi masyarakat bahwa itu pemimpin yang bagus ditiru.

“Siapa yang berani melakukan itu maka pengaruhnya akan luar biasa, terobosan dari kandidat itu sangat penting. Bagaimana ia mampu menjawab persoalan riil, berani menjanjikan sesuatu yang memang dibutuhkan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, juga mungkin persoalan kemacetan, pelayanan public,” tandasnya.

(cas)

Tags :
Kategori :

Terkait