SENGETI- Tampaknya pembangunan Jembatan Batanghari 3 dalam waktu dekat akan segera direalisasikan, setelah sebelumnya Dinas PU Muarojambi mempresentasisikan beragam bentuk Jembatan yang akan dibangun. Kini jembatan itu telah masuk dalam pembahasan besaran anggaran pembangunan.
Bupati Muarojambi, H. Burhanudin Mahir SH, mengatakan saat ini dirinya sudah melapor ke Gubernur Jambi dan selanjutnya akan diekpose di Jakarta. \'Dananya sekitar Rp 400 Milyar dan akan menggunakan dana dari APBN, Provinsi dan Juga APBD Muarojambi,\' katanya.
Jika nanti dibangun maka jembatan ini akan menghubungkan 3 jalan negara. \'Tahun depan pembangunan jembatan ini akan dicanangkan,\' kata BUpati.
Bentuk jembatan Batanghari 3 yang rencananya akan dibangun di Sekernan sama seperti bentuk jembatan yang ada di Korea. \'Tipe jembatanya sama dengan jembatan di Korea yang tahan akan gempa bumi,\' tutur.
Anggota DPRD Muarjambi, Samsul Bahri, dalam suatu kesempatan mengatakan pembangunan jembatan Batanghari 3 itu merupakan usulan dari pemerintah Muarojambi ke DPRD Muarojambi DPRD menilai pembangunan jembatan ini sudah menjadi kebutuhan warga guna memperlancar prekonomian. \'Memang sangat dibutuhkan, kita melihat jembatan Batanghari 1 saat ini tidak mampu lagi menampung kendaraan yang lewat, Itu terlihat seringanya terjadi kemacetan di jalan itu. Sesuai dengan prosedur makanya kita menyetujui pembangunan jembatan itu,\' terangnya.
Untuk lokasi lanjut Samsul ada 5 lokasi yang direncanakan semunya berada di Kecamatan Sekernan. \'Lokasi ada 5 tapi yang jelas sebelum simpang 35,\' katanya.
Dikatakannya, jika tidak ada dampak yang signifikan untuk warga yang mengantungkan hidupnya di lokasi dimana jembatan itu akan dibangun. \'Saya rasa tidak berpengaruh, malahan akan menambah perekonomian warga di sana,\' tukas Samsul.
Mengenai dana yang akan dikeluarkan, lanjutnya, kisaran Rp 300 Milyar. \'Biaya pembangunan jembatan ini tidak akan menganggu APBD di Muarojambi karena memang sudah di anggarkan. Selainya itu direncanakan pembangunan jembatan ini menggunakan 50 persen dana pusat, 30 persen provinsi dan Muarojambi 20 persen. Tidak akan menganggu pembangunan lainya,\' tandasnya.
(era)