Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Didik J Rachbini
menegaskan kenaikan harga BBM sudah menjadi keharusan. Pemerintah tak mungkin lagi menahan harga BBM pada kondisi saat ini. Karena sangat berisiko bagi kondisi keuangan negara.
Menurutnya pemerintah tak perlu ragu lagi menaikkan harga tersebut.
Dampak terhadap kenaikan pun sudah bisa terukur. Melalui berbagai program yang ditujukan bagi meningkatkan kemampuan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan beberapa lembaga perbankan
dalam kurun waktu 2012 mengalami perbaikan kondisi. Paling tidak ada 120 bank yang dapat dikatakan sehat.
Ukuran sehatnya lembaga perbankan itu, menurut dia, dapat dilihat pada nilai permodalan (CAR), posisi aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi. Dari ukuran itulah perbankan bisa dibuat kategorinya.
’’Kita coba bagi empat kategori bank tersebut. Masing-masing kategori memperlihatkan modal yang dimiliki,” imbuhnya.
Bank berkategori 4 itu memiliki modal lebih dari Rp 30 triliun.
Sedangkan Bank kategori 3 memiliki modal sekitar Rp 5-30 triliun, kategori 2 memiliki modal Rp 1-5 triliun dan kategori 1 memiliki modal kurang dari Rp 1 triliun.
“Kategori 4 diraih PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berada di posisi sangat bagus. Disusul BTPN kategori 3,” ucapnya.
Sedangkan bank kategori 3, lanjut dia, dipegang oleh BPD Bali. Dengan modal Rp 1-5 triliun dari sekitar 50 bank yang memiliki kategori ini.
Berbeda dengan kategori 1, Eko menyebutkan Bank Bengkulu menempati posisi terbaik. Dengan modal di bawah Rp 1 triliun, dari sekitar 60 bank yang serupa.
’’Ini menjadi bukti perbankan berhasil menjalankan fungsinya.
Pertumbuhan ekonomi makro pun kondusif,” imbuhnya.
Hal senada dikemukakan Direktur Utama BTPN Jerry Ng. Dia menilai persoalan subsidi layaknya penyakit yang sudah diketahui namun tidak pernah diobati.