Ada Monopoli di Pasar Lelang

Rabu 05-06-2013,00:00 WIB

Yos Rusdiansyah, Kepala BPS Provinsi menyampaikan, PDRB atau income per kapita Provinsi Jambi meningkat dari 11, 697 juta di 2007 menjadi 22, 283 juta 2012. Artinya produksi besar meningkatkan PDRB ini yang mengukur peningkatan perekonomian di Jambi. Kemakmuran ini ukurannya moneter dan keuangan. Namun kalau sejahtera itu adalah indikator sosial lainnya.

“Pertimbuhan ekonomi juga meningkat dari 6, 74 di 2007 menjadi 7, 44 di 2012. Pengangguran terbuka juga turun dari 6, 74 di 2007 menjado 3,22 di 2012. Pertumbuhan ekonomi tinggi, namun ada kesenjangan pendapatan antara kelompok menengah ke atas dan kelompok menengah ke bawah. Sebanyak 55, 4 persen masyarakat Jambi bergantung kepada pertanian dan bekerja di sektor pertanian, tanaman bahan makanan, perikanan, perkebunan dan kehutanan,” sebutnya.

“Ada 2 faktor usulan berangkat dari formula NTP yang kaitannya ada harga yang diterima petani dan ada yang dibayar petani. Jadi yang diterima petani itu terkait dengan petani jual ke pasaar. Ada rentang disitribusi barang kepada pembeli. Misalnya menjual gabah kering di sawah kepada pembeli. Artinya itu harga di tingkat produsen. Namun ketika membayar ongkos produksi dan ongkos sehari-hari itu di harga konsumen,” ujarnya.

“Bagaimana meningkatkan pendapatan petani dari penjualan produk. Meningkatkan daya tawar petani ketika menjual produk, jangan sampai ketika panen yang didengar harganya anjlok. 2013 ini harga karet dan sawit turun dari sebelumnya. Maka harus dibuat organisasi yang punya daya tawar terhadap petani. Ongkos produksi juga harus diperkecil, agar pendapatan bagi petani lebih besar,” tambahnya.

(wsn)

Tags :
Kategori :

Terkait