JAMBI – Lahan gambut menjadi perhatian penting saat puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi Agustus dan September mendatang. Pasalnya, kabut asap sangat besar potensinya jika lahan gambut terbakar.
Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, Irmansyah Rahman menyatakan, pihaknya akan mengawasi lahan gambut di Provinsi Jambi. “Sudah kita antisipasi. Di Jambi potensi asap itu terbesar disumbang dari lahan gambut. Kita memiliki 9 ribu hektar lahan gambut, karena itu lahan gambut ini menjadi perhatian utama kita,” katanya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Menurut dia, lahan gambut tersebut terdapat dibeberapa kabupaten. Diantaranya, Tanjung Jabung Barat, Muarojambi dan Tanjungjabung Timur serta sedikit di Batanghari. “Karena itu kita monitor terus kawasan ini jangan sampai terbakar,” sebutnya
Diungkapkannya, hasil pantauan saat ini tidak terdapat titik panas atau hotspot di Provinsi Jambi. Namun jika hasil pantauan satelit NOAA nantinya terdapat titik panas, baik itu dikawasan perusahaan konsensi HGU atau HTI, pihaknya langsung sampaikan informasi ke perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengecek dan melakukan antisipasi serta pemadaman jika terjadi kebakaran hutan.
Selain langkah ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi terkait prediksi bulan kemarau. “Dua bulan sebelum bulan kemarau datang, kita akan panggil pihak perusahaan untuk melakukan sosialisasi agar dapat mempersiapkan sarana dan prasarana pemadam kebakaran,” sebutnya.
Tidak hanya itu, perusahaan juga diminta peduli untuk melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran disekitar lahan konsesi perusahaan. “Ini yang kita lakukan dalam rangka untuk menekan hotspot di Provinsi Jambi,” ucapnya.
(wsn)