JAKARTA - Partai Nasdem dan Partai Golkar saling membuka ruang melakukan koalisi. Rivalitas keras kedua bosnya, Surya Paloh dan Aburizal Bakrie, pada Munas Golkar 2009 tak membuat hubungan keduanya, baik secara pribadi maupun kepartaian, merenggang.
Kemarin (10/7) Ical termasuk di antara tokoh yang memenuhi undangan Surya Paloh melakukan buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Nasdem. Keduanya tampak akrab pada kesempatan tersebut. \"Persahabatan saya sudah berpuluh-puluh tahun, kenapa nggak harus saling membantu?\" kata Surya Paloh.
Saat itu, mantan kader Golkar yang kalah dari Ical \"sapaan Aburizal\" dalam perebutan kursi ketua umum pada Munas Golkar 2009 tersebut sempat disinggung tentang peluang partainya berkoalisi dengan Golkar pada 2014. \"Kalau Ical minta bantuan, saya tentu akan siap membantu, tapi kalau tidak sanggup, ya bagaimana,\" ujar Surya.
Di tempat yang sama, Ical juga mengatakan bahwa silaturahmi secara personal antara dirinya dan Surya yang terbina selama ini bisa saja berlanjut pada silaturahmi politik. \"Ada baiknya silaturahmi politik. Kami berbeda pandangan, tapi kami tetap berkawan,\" ucap Ical.
Bakal calon presiden Partai Golkar itu menegaskan, walau berbeda partai, tidak ada sikap permusuhan sama sekali di antara mereka berdua. Hal tersebut, kata dia, setidaknya ditunjukkan kehadiran dirinya untuk memenuhi undangan Surya. \"Tidak diundang saja, saya datang. Apalagi ini saya diundang,\" imbuh Ical.
Meski demikian, Ical tidak bisa mengikuti acara hingga selesai. Dia lebih dulu pulang sebelum waktu berbuka puasa tiba. \"Sayang, ada acara keluarga, jadi pulang cepat,\" katanya.
Meski sebagai partai yang baru akan mengikuti Pemilu pada 2014, Nasdem termasuk cukup diperhitungkan. Hal itu setidaknya tergambar dari sejumlah survei terakhir yang rata-rata menempatkan partai yang banyak digawangi eks politikus Golkar tersebut di papan tengah. Sementara itu, Golkar hingga saat ini masih bersaing ketat dengan PDIP untuk posisi puncak.
(dyn/c6/fat)