SURABAYA- Rute penerbangan Surabaya-Jakarta makin ramai. Kini bertambah satu lagi pemain lokal, batik air yang merupakan anak perusahaan lion air yang membidik layanan full service. Targetnya, dengan rute penerbangan satu kali sehari dapat meraup load factor hingga 86 persen.
Maintenance and Engineering Director Batik Air Rudi Hartono mengatakan pengguna jasa transportasi udara terus meningkat, termasuk rute surabaya-jakarta yang relatif sudah banyak pemainnya. Apalagi, pihaknya menerapkan layanan full service yang belum banyak dibidik perusahaan maskapai penerbangan.
\"Sebelumnya kami sudah masuk ke Balikpapan, Pekanbaru, Jogja, Denpasar, Ambon, Manado dan Jayapura dengan total sehari sebanyak 24 flight. Nah sekarang kami membuka rute Surabaya-Jakarta sebanyak satu kali sehari,\" katanya di sela inagurasi flight di bandara juanda kemarin (17/9).
Diyakini, rute baru tersebut dapat mengejar load factor yang sama dengan rata-rata rute lainnya. Saat ini rata-rata tingkat keterisian sebesar 86 persen. \"Sebelumnya target kami hanya 70 persen, tapi ternyata sampai sekarang sudah mencapai 86 persen. Rute yang terbilang bagus seperti Cengkareng-Jayapura dan Cengkareng Ambon. Mudah-mudahan load factor rute Surabaya-Jakarta bisa menyamai rute-rute yang lain,\" tandas dia.
Kali pertama Batik Air hanya membuka penerbangan satu kali sehari untuk rute Surabaya-Jakarta, tapi kalau permintaan pasar tinggi tidak menutup kemungkinan melakukan penambahan frekuensi. \"Kami harus melihat kondisi pasar terlebih dulu, kalau memang bagus tentu ke depan akan kami tambah,\" ujar dia.
Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, Batik Air sudah menyiapkan armada tambahan dari sekarang hanya empat pesawat. Pada Desember nanti akan datang dua pesawat tambahan, sehingga pada akhir 2013 memiliki enam pesawat. \"Kemudian 2014 nanti, tepatnya bulan juli akan datang pesawat jenis Airbus A320. Lion Air sudah menandatangani pembelian sebanyak 234 armada,\" ungkapnya.
Sebagai pesawat yang menyasar layanan full service, Batik Air berencana untuk memberikan akses Wi-Fi bagi para penumpang. Tapi, untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya masih menunggu persetujuan izin.
(res)