JAMBI- Perkembangan industri perbankan syariah di tanah air terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, baik dari kelembagaan maupun kinerja keuangan. Saat ini terdapat 11 Bank Umum Syariah, 24 Unit Usaha Syariah, dan 159 Bank Perkreditan Rakyat Syariah dengan total jaringan kantor mencapai 2.817 kantor yang tersebar di penjuru nusantara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Marlison Hakim, melalui rilisnya menyebutkan, total aset perbankan syariah mencapai Rp. 223,74 triliun atau tumbuh sekitar 40,3% dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan industri perbankan syariah dijuluki sebagai “the fastest growing industry”. Bahkan untuk saat ini pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan syariah dunia.
Walaupun memiliki pertumbuhan aset yang tinggi, porsi perbankan syariah hanya sekitar 5.01% dari total aset perbankan nasional. “Jika tren pertumbuhan industri perbankan syariah yang tinggi ini dapat dipertahankan, porsi perbankan syariah diperkirakan dapat mencapai 15%-20% dalam kurun waktu 10 tahun ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, perbankan syariah di Jambi masih menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan nasional. Aset bank syariah mencapai Rp2,21 triliun yang meningkat mencapai 22,65% sedikit lebih rendah dari peningkatan aset perbankan Jambi secara umum sebesar 23,11%. Dengan demikian pangsa aset syariah terhadap total aset bank umum juga sedikit menurun yaitu dari 7,21% di Juli 2012 menjadi 7,17% di Juli 2013.
Kondisi ini tentu tidak terlepas dengan adanya penambahan 2 (dua) kantor cabang bank syariah selama tahun 2012/2013. Dengan demikian sampai dengan saat ini terdapat 6 bank syariah yang beroperasi di Jambi beserta 3 (tiga) buah Unit Usaha Syariah. Secara total, saat ini terdapat 35 (tiga puluh lima) kantor bank syariah. (*)