Untuk kebutuhan badal haji itu, lanjut Ali, pemerintah telah mengalokasikan anggaran 1.725 riyal per jamaah. Biaya itu bukan dari APBN, melainkan dari dana optimalisasi Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH). Tahun lalun, kebijakan badal haji itu hanya bagi mereka yang meninggal di Arab Saudi sebelum menkalani prosesi ibadah haji di Armina.
“Nah, pada tahun ini, akan kita upayakan jamaah yang meninggal di embarkasi maupun saat penerbangan juga biss dibadalkan. Untuk ini, kami masih koordinasikan ketersediaan anggarannya,” jelas Ali.
Pada 2012 lalu, total jumlah jamaah yang meninggal sebanyak 451 orang. Jumlah itu berkurang 71 orang dibandingkan 2011 lalu. Namun, angka itu jamaah tidak hanya saat berada di Arab Saudi. Tapi juga di embarkasi dan di debarkasi.� Pada 2009, angka kematian jamaah haji sebanyak 323 jamaah.
Jumlah ini lantas meningkat pada 2010 menjadi 451 jamaah. Bahkan, jumlahnya meningkat lagi pada 2011 menjadi 522 jemaah meninggal. Nah, pada 2012, angka ini turun menjadi 451 jemaah meninggal.
Adapun jumlah yang wafat di Arab Saudi pada 2009 sebanyak 312. Jumlah itu naik pada 2010 menjadi 410 jemaah, kemudian naik lagi pada 2011 menjadi 494. Sedangkan pada 2012 menjadi 428 jemaah.
“Tahun lalu, jumlah jamaah wafat yang dibadal hajikan berkisar 200-an orang. Kita berdoa, semoga saja tahun ini menurun. Termasuk jamaah yang safari wukuf,” pungkasnya.
(hud)