Indonesia 1 v Tiongkok 1
JAKARTA - Timnas senior tidak seharusnya mendapatkan sebiji poin dalam laga kandangnya di babak Prakualifikasi Piala Asia 2015, tadi malam. Menjamu Tiongkok di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, timnas senior mempunyai kans untuk mengoleksi tiga poin perdananya.
Sayangnya, di akhir laga, Indonesia hanya mampu bermain imbang 1-1 (0-1) dari tim Negeri Tirai Bambu itu. Satu poin tersebut menjadi poin perdana timnas Merah Putih di Prakualifkasi Piala Asia Grup C. Hasil ini masih belum bisa mengatrol posisi Indonesia dari juru kunci Grup C di bawah Arab Saudi, Tiongkok, dan Irak.
Pimpinan klasemen sementara, Arab Saudi, menantang tuan rumah Irak di Amman, Jordania dini hari tadi. Satu poin kemarin membuat langkah Indonesia mempertahankan peluangnya lolos ke babak utama di Australia 2015 mendatang kian berat. Sebab dari tiga pertandingan tersisa, dua di antaranya dimainkan di kandang lawan.
Kedua tim tersebut akan kembali bertanding pada 15 Nopember mendatang. Bedanya, pada pertandingan berikutnya akan dimainkan di Shaanxi Province Stadium, Xi\"an, Tiongkok. Alhasil, laga tersebut akan menjadi penentu langkah Boaz Solossa dkk. Gagal menang, maka lupakanlah Piala Asia 2015.
Dalam pertandingan tadi malam, permainan timnas senior belum membaik. Untungnya, tim yang tidak melakoni satu kali pun pertandingan uji coba selama masa persiapan itu masih bisa mengimbangi permainan Tiongkok. Setidaknya dengan banyaknya peluang mencetak gol yang gagal dieksekusi lini depan Tiongkok.
Langsung bermain menekan di awal babak pertama, Indonesia langsung kecolongan pada menit ke-35. Adalah pemain bertahan Wu Xi yang menjadi pencetak gol pembuka tim tamu. Berawal dari kemelut di depan gawang, pemain yang berusia 24 tahun tersebut memperdayai penjaga gawang Indonesia, I Made Wirawan.
Ancaman Tiongkok bukan berhenti dengan terjadinya gol Wu Xi tersebut. Setelah itu, giliran Yu Dabao menuntaskan banyaknya peluang yang dia dapatkan. Tiga menit sebelum laga babak pertama berakhir, bomber Dalian Aerbin itu sempat mencetak gol kedua Tiongkok. Namun, gol itu dianulir wasit karena offside.
Demi menambah daya gedor timnya pada penghujung babak pertama, Jacksen memasukkan Titus Bonai yang menggantikan Slamet Nurcahyo. Perubahan mulai sedikit terasa sekalipun tidak signifikan. Walaupun kendali serangan masih tetap berada di bawah penguasaan anak buah Fu Bo.
Gol penyama kedudukan yang dinantikan publik tuan rumah akhirnya baru hadir pada menit ke-67. Boaz Solossa membuktikan kelasnya sebagai penyerang nomor satu di Indonesia dengan golnya. Memanfaatkan umpan heading dari gelandang Ahmad Bustomi, Boaz tidak kesulitan untuk menjebol gawang Tiongkok yang dikawal mantan palang pintu Persebaya, Zeng Cheng.
Pada menit pertama injury time, Indonesia mendapatkan peluang emas membalikkan keadaan. Sayangnya, Greg Nwokolo yang sudah tinggal face to face dengan Zeng Cheng malah gagal merobek gawang Tiongkok. Tendangannya masih mampu ditepis Zeng. Peluang dari pemain naturalisasi itulah yang menutup peluang Indonesia di kandang sendiri.
Setelah pertandingan, Jacksen bersyukur atas raihan satu poin anak asuhnya di kandang sendiri ini. Menurutnya, permainan sepanjang 90 menit kemarin sudah cukup maksimal. Apalagi jika melihat bagaimana persiapan mereka yang ala kadarnya selama melakoni pemusatan latihan di Batu, Malang, sealama sepuluh hari sejak awal Oktober lalu.
\"Yang jelas dari sisi permainan anak-anak sudah mampu memberikan sentuhan berbeda. Lihat sendiri bagaimana permainan kami di babak pertama, dan itu berubah lebih agresif di babak kedua. Tidak sia-sia kami kemarin menyiapkan diri di Batu, buktinya satu poin masih bisa kami amankan,\" ujarnya.
Kekecewaan jelas dirasakan kubu Tiongkok. Melalui pelatihnya, Fu Bo, Tiongkok menyesali kegagalan membawa pulang tiga poin dari Jakarta. Padahal, banyak peluang yang mereka dapat. \"Indonesia beruntung bisa menyamakan kedudukan. Harusnya kami bisa mencetak gol lebih banyak lagi di awal-awal laga,\" jelasnya.
(ren/aam)