Ketika ditanya kemungkinan produksi Anoa VVIP lagi \"untuk kebutuhan ekspor, misalnya\" Sena menyatakan, pihaknya\" belum memikirkan hal tersebut. Sebab, Anoa VVIP adalah produk khusus yang dipesan Paspampres. \"Misalnya untuk negara lain. Bisa saja. Tapi, setiap negara kan punya prosedur pengamanan VVIP yang berbeda-beda. Kalau untuk swasta, kami belum bisa,\" ungkapnya.
Bagaimana dengan biaya produksi? Soal dana, Sena mengatakan bahwa fitur yang ditambahkan tidak secara signifikan menambah harga Anoa. Dia menyebutkan, harga satu unit Anoa bisa mencapai sekitar Rp 8 miliar. Sampai saat ini produk tersebut telah dirancang tujuh varian. Di antaranya, varian ambulans,\"angkut personel (APC),\"komando,\"logistik BBM, logistik munisi,\"dan mortar carrier. \"Ya tidak berubah signifikan, kan yang diubah hanya interiornya. Pakemnya tetap sama. Produk ini kan\"dianggarkan dalam anggaran Paspampres yang dipesan melalui Mabes TNI. Jadi, tidak langsung dibayar,\" ungkapnya.
(*/c10/kim)