Uruguay v Jordania
MONTEVIDEO-Edinson Cavani menebar teror di Piala Dunia 2014. Bintang penyerang Uruguay menyebut kehadiran negerinya di Brasil tahun depan merupakan ancaman bagi tim manapun, tak terkecuali tuan rumah. Cavani mengingatkan memori \"Maracanazo 1950\" atau saat Uruguay meraih juara dunia keduanya dengan mempermalukan Brasil 2-1 di Estadio do Maracana.
Sebagai catatan, Maracana merupakan venue utama di Piala Dunia 2014. Tapi, bukankah Uruguay belum memastikan lolos di edisi ke-20 ajang empat tahunan tersebut ? Benar, tapi siapa yang berani meragukan La Celeste \" sebutan Uruguay \" bakal terjegal dari tim seperti Jordania ?
Bermodal kemenangan lima gol tanpa balas di kandang Jordania dalam leg pertama (13/11), Uruguay tak ubahnya menjalani laga formalitas di Estadio Centenario Kamis pagi WIB (21/11). Sebagai catatan, La Celeste juga tak penah kalah home sejak Oktober 2009.
Sebagian besar media Uruguay bahkan memberi label laga tersebut sebagai friendly alias pertandingan persabahatan. Pelatih Uruguay Oscar Tabarez tentu saja kesal dengan sikap media negerinya. \"Ini bukan friendly. Ini pertandingan serius dan bukan latihan. Kami akan menurunkan kekuatan terbaik,\" tandasnya kepada AFP.
Tabarez memastikan Diego Lugano dkk tidak akan kehilangan motivasi karena sudah surplus lima gol. \"Pesepak bola terkadang menunjukkan motivasi hanya saat terdesak. Tapi, kami memiliki tujuan yang belum tercapai (lolos ke Piala Dunia 2014, Red). Saya percaya para pemain akan bermain sebagus mungkin karena ini akan menjadi pertandingan penutup tahun dan kami ditonton publik negeri sendiri,\" papar pelatih yang meloloskan Uruguay dari playoff Piala Dunia 2010, bahkan menembus sampai semifinal itu.
Bintang penyerang Uruguay Luis Suarez juga menolak bakal memberikan performa setengah-setengah. Di leg pertama, Suarez tidak tercantum dalam scoresheet. Itu bisa memberi spirit ekstra bagi striker yang musim ini telah menjaringkan 24 gol dari 28 laga bersama Uruguay dan Liverpool tersebut.
\"Kami tidak ingin terlena meski semenit pun. Kami harus memberikan konsentrasi yang sama seperti di leg pertama,\" kata Suarez seperti dilansir Give Me Sport.
Bagaimana dengan kubu Jordania ? Seusai kalah di leg pertama, pelatih Hossam Hassan masih saja berkoar An-Nashama (sebutan Jordania) masih memiliki peluang lolos. Itu jelas sekadar pernyataan formal karena setibanya di Montevideo sejak awal pekan ini, Hatem Aqel dkk justru beberapa kali mengadendakan tur keliling kota.
\"Kami hanya mencoba mencari dukungan kecil-kecilan di tempat ini,\" kata Hassan sebagaimana dikutip The National. Benarkah ? Memangnya ada masyarakat Uruguay yang tertarik mendukung Jordania ?
(dns/bas)