DBH PBB Gas Conoco Philip Terhenti
SENGETI- Kabupaten Muarojambi Tahun 2014 ini mengalami kehilangan pendapatan sangat besar mencapai Rp. 81 Miliar. Hal ini terjadi karena Dana Bagi Hasil Pajak Bumi Bangunan (DBH PBB) Gas milik Conoco Philip terhenti tak beroperasi lagi.
Penurunan pendapatan ini mempengaruhi APBD Muarojambi, walaupun tidak signifikan. Awalnya APBD Muarojambi tahun 2014 diprediksi mencapai Rp 1,2 triliun. Namun karena penurunan ini menjadi Rp 1,02 triliun.
\"Aliran pipa gas yang selama ini melewati Kabupaten Muarojambi dari arah Sungai Rengas milik Conoco Philip berhenti beroperasi, sehingga secara otomatis DBH akan turun,\" terang Ketua Komisi B DPRD Muarojambi, Samsul Bahri SE.
Awalnya diprediksi gas ini akan bertahan selama 25 tahun, namun berjalan selama 5 tahun, cadangan gas di sumur telah habis, sehingga berhenti beroperasi. \"Tidak mempengaruhi APBD secara signifikan sebab ada kenaikan PAD dari sektor lain, tidak akan terjadi reskaduling (penundaan anggaran karena keterbatasan anggaran, red) di Muarojambi,\" imbuhnya
Pada tahun 2013 lalu DBH PBB Gas ini memberikan kontribusi untuk daerah sebesar Rp 146 miliar. Akibat adanya kekurangan ini, maka hanya mencapai Rp 65 Miliar. \"Itulah yang terjadi. Jadi harus digenjot dari sektor lain, maka kami mengajak seluruh SKPD untuk bekerja maksimal mencari PAD, sehingga pembangunan terus berkembang,\" tandasnya.
Hal ini akan tertutupi jika gas yang ada di Kecamatan Sekernan segera beroperasi dalam waktu dekat ini. \"Jika di Sekernan beroperasi maka sehari akan masuk 1 miliar ke kas daerah,’’ tandasnya.
(era)