Satu Calon 30 Menit

Kamis 19-12-2013,00:00 WIB

KERINCI – KPU Provinsi Jambi melakukan fit and proper test terhadap 10 calon anggota KPU Kerinci Rabu (18/12) kemarin. Dalam uji kesempatan tersebut setiap calon diberikan waktu 30 menit.

“Tadi (kemarin,red) sudah kita interview 10 besar dan sudah disampaikan berbagai pertanyaan. Kita mulai dari Jam 9 pagi dan setiap peserta itu diberi waktu kurang lebih 30 menit,” ujar Ketua KPU Provinsi Jambi, M Subhan kepada wartawan.

Semua peserta yang mengikuti tes hadir dan sebelum dimulai para calon tersebut diberikan arahan serta pencabutan nomor antrian. Mengenai pertanyaan apa saja yang diberikan, menurut Subhan seputar politik, peraturan perundang-undangan dan tentang kepemiluan. KPU juga telah mengklarifikasi terkait adanya laporan masyarakat pada 10 calon anggota KPU Kerinci tersebut.

“Kita sudah klarifikasi dan akan menjadi pertimbangan untuk menjadi 5 besar,” imbuhnya.

Terkait adanya isu tentang salah satu calon terlibat parpol, Subhan mengatakan, diantara peserta tes calon KPU Kerinci memang ada nama Marjohan yang menurut tanggapan masyarakat bahwa yang bersangkutan pernah masuk dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) tahun 2009.

“Setelah kita cek dan minta klarifikasi ternyata bukan Marjohan itu,” tukasnya.

Dia mengatakan, hanya nama saja yang sama. Foto dan tanggal lahir antara Marjohan calon peserta KPU Kerinci dan yang di DCT itu berbeda. “Fotonya beda dan tanggal lahirnya pun juga berbeda. Jadi hanya nama saja yang sama,” katanya.

Sedangkan untuk nama-nama yang lolos menjadi lima besar akan diumumkan 20 Desember nanti. “”Pelantikan akan dilaksanakan 22 Desember mendatang,” tandasnya.

Sementara itu, Marjohan saat dikonfirmasi mengatakan, memang benar antara namanya dengan nama yang terlampir di DCT bebeda. “Sangat berbeda, dari ejaan saja sudah beda, di DCT Mardjohan sedangkan saya Marjohan. Begitu pula dengan tempat lahir, di DCT lahir Siulak Mukai, sedangkan saya Lubuk Nagodang,” akunya.

Ditambahkannya, nama Mardjohan tersebut merupakan PNS di Dinas Pertanahan Nasional, sementara dirinya swasta. “Jelas sekali perbedaannya, saya yang alumni Unja dengan dia yang alumni UGM,” tambahnya.

(dik)

Tags :
Kategori :

Terkait