JAMBI – Dalam mendistribusikan logistik untuk Pemilu Legislativ (Pileg) mendatang, terdapat tiga kecamatan di Sarolangun yang menjadi priorotas. Tiga Kecamatan tersebut yakni, Limun, Batang Asai dan Pauh.
“Ketiga titik itu seperti Desa Sepintun di Pauh, Batang Asai di daerah Bathin Pengambang, di Limun Desa Tapal Melintang tepatnya di Dusun Manggis,” ujar Anggota KPU Sarolangun, Thoriq Kurniawan kepada wartawan.
Dijelaskan Thoriq, seperti di Limun tepatnya Desa Tapal Melintang di Dusun Manggis, tidak bisa menggunakan kendaraan untuk mencapai daerah ini. Hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki melewati daerah Batang Asai.
“Di Dusun Manggis itu sengaja kami letakkan kotak logistik di sana, tidak dipindah-pindahkan. Jadi nanti untuk pengiriman surat suara itu dibungkus. Sehingga dengan keadaan seperti ini dalam pendistribusian logistik cukup mengalami kesulitan,” jelasnya.
Jumlah TPS dari tiga kecamatan tersebut berjumlah sebanyak 50 TPS dan ada 20 desa yang terdapat di dalam tiga kecamatan tersebut. “Dalam pendistribusian logistik nanti kami akan memprioritaskan dulu pengiriman ke daerah jauh dulu, termasuk yang rawan ini,” jelasnya.
Lantas apakah ada rawan eksodus? “Sebelumnya memang ada permasalahan tapal batas dengan Palembang. Tapi sekarang tidak lagi karena sudah jelas,” tukasnya.
Sedangkan untuk Suku Anak Dalam (SAD) yang sudah masuk ke Daftar Pemilih Tetap (DPT), terdapat 700 pemilih. Dari 700 itu mereka tersebar di Air Hitam Bukit 12, Bathin VIII di Desa Pulau Lintang, Cermin Nan Gedang di Desa Sikamis dan di Limun Desa Suka Damai.
“Dulu di Limun ini belum ada, nah sekarang mereka sudah berpindah ke sana. Bisa jadi mereka ini yang perpindahan dari desa sikamis. Kalau untuk DPT saat ini, dari dalam DPS sebelumnya, KPU sudah mendata secara keseluruhan,” tuturnya.
Ia mengaku, dalam melakukan pendataan SAD sedikit mengalami kesulitan. “Dalam pendataan SAD menyebut nama sendiri saja tidak mau, KTP saja mereka tidak ada dan yang menulis nama mereka Temenggung disana,” akunya.
(cas)