JAKARTA - Tidak semua kandidat calon presiden yang saat ini bertebaran di publik berada dalam satu level. Tanpa menyebut nama, Ketua DPP PKB Marwan Ja\"far mengimbau mereka yang masih berada di level rendah untuk segera melakukan introspeksi diri.
Dia mengibaratkan para kandidat capres yang ada seperti halnya klub sepak bola. Ada yang masuk divisi utama, divisi satu, divisi dua, atau bahkan divisi tiga. \"Nah, bagi yang masuk divisi dua dan tiga, ini yang harus tahu diri. Termasuk beberapa yang masuk kategori divisi satu,\" kata Marwan di Jakarta kemarin (2/1).
Ketua Fraksi PKB itu melanjutkan, tokoh yang masuk kategori satu masih harus berupaya lebih agar bisa masuk level utama terlebih dahulu. Menurut dia, meski masih ada waktu, upaya untuk menuju level tersebut harus dilakukan dengan kerja ekstrakeras. \"Dengan waktu yang relatif singkat, kandidat yang masuk kategori satu harus betul-betul siap segalanya supaya bisa masuk divisi utama,\" ujarnya.
Apalagi, imbuh dia, kandidat yang berada di divisi satu ternyata tidak punya pengalaman politik. Mereka tentu akan sangat kesulitan. \"Jangankan untuk menjadi anggota DPR, anggota DPRD provinsi, atau (DPRD) kabupaten/kota, untuk menjadi seorang kepala desa saja belum tentu jadi,\" sindir Marwan.
Dia menyatakan, semua orang boleh berambisi menjadi capres atau cawapres. Namun, lanjut dia, jangan memaksakan diri kalau tidak punya syarat-syarat sebagaimana kandidat-kandidat yang sudah masuk divisi utama. \"Kalau memaksakan diri, itu sangat menggelikan, aneh, lucu, dan tidak punya rasa malu, apa pun alasannya. Kandidat-kandidat capres yang masuk divisi utama saja belum tentu dipilih rakyat, apalagi divisi satu, dua, dan tiga,\" tandasnya.
Tetap dengan tidak menyebutkan nama, Marwan memaparkan bahwa tokoh yang masuk divisi utama memang sudah layak untuk turut berkontestasi dalam ajang Pilpres 2014. Dengan pengalaman yang panjang ditunjang dengan modal politik dan sosial, mereka sudah layak memimpin negara.
Di antara partai-partai lain, PKB termasuk yang juga mengelus-elus kandidat capres. Selain Jusuf Kalla, dua tokoh yang terus digadang-gadang adalah Mantan Ketua MK Mahfud M.D. dan raja dangdut Rhoma Irama.
Marwan menambahkan, dalam politik, semua pihak harus belajar mengukur, berkaca, dan introspeksi diri. Juga, harus punya kalkulasi serta perhitungan yang matang. \"Jika tidak punya rasa malu dan menganggap diri bisa, itu namanya orang-orang yang sakit dalam mengejar ambisi politiknya. Dan, bisa jadi bunuh diri secara politik,\" tandasnya.
(dyn/c10/fat)